Presiden Afghanistan Akan ke Indonesia untuk Belajar Tangani Konflik
Kamis, 30 Maret 2017 - 15:05 WIB
Presiden Afghanistan Akan ke Indonesia untuk Belajar Tangani Konflik
A
A
A
JAKARTA - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada pekan depan. Salah satu agendanya adalah belajar cara menangani konflik.
Presiden Ghani akan menyambangi Jakarta pada tanggal 5 hingga 6 April mendatang. ”Kunjungan ini cukup bersejarah karena kunjungan Presiden Afghanistan yang pertama ke Indonesia. Afghanistan dan Indonesia memiliki hubungan yang unik,” kata Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Ferdy Piay, pada Kamis (30/3/2017).
Sejumlah isu yang akan dibahas dalam kunjungan Presiden Ghani. Di antaranya, soal ekonomi, keamanan, dan kontra terorisme. Afghanistan juga tertarik untuk belajar deradikalisasi kepada pemerintah Presiden Joko Widodo.
”Kerja sama pembangunan dan ekonomi. Pembangunan Afghanistan ke depan didukung Indonesia. Nilai dagang cukup kecil, karena ada beberapa kendala, Khususnya mengenai transaksi antara pengusaha kedua negara,” ujarnya.
”Secara khusus ingin lihat pengalaman Indonesia. Indonesia juga pernah mengalami konflik dan bisa menyelesaikannya. Afghanistan ingin lihat untuk dukung proses rekonsilisasi di sana,” katanya.
Presiden Ghani, sambung Ferdy, juga tertarik pengalaman Indonesia dalam mengatasi terorisme.
Frady menambahkan, kunjungan Ghani akan disertai sejumlah pengusaha. Pada 6 April nanti, akan digelar pertemuan antara pebisnis Indonesia dan Afghanistan.
Presiden Ghani akan menyambangi Jakarta pada tanggal 5 hingga 6 April mendatang. ”Kunjungan ini cukup bersejarah karena kunjungan Presiden Afghanistan yang pertama ke Indonesia. Afghanistan dan Indonesia memiliki hubungan yang unik,” kata Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia Ferdy Piay, pada Kamis (30/3/2017).
Sejumlah isu yang akan dibahas dalam kunjungan Presiden Ghani. Di antaranya, soal ekonomi, keamanan, dan kontra terorisme. Afghanistan juga tertarik untuk belajar deradikalisasi kepada pemerintah Presiden Joko Widodo.
”Kerja sama pembangunan dan ekonomi. Pembangunan Afghanistan ke depan didukung Indonesia. Nilai dagang cukup kecil, karena ada beberapa kendala, Khususnya mengenai transaksi antara pengusaha kedua negara,” ujarnya.
”Secara khusus ingin lihat pengalaman Indonesia. Indonesia juga pernah mengalami konflik dan bisa menyelesaikannya. Afghanistan ingin lihat untuk dukung proses rekonsilisasi di sana,” katanya.
Presiden Ghani, sambung Ferdy, juga tertarik pengalaman Indonesia dalam mengatasi terorisme.
Frady menambahkan, kunjungan Ghani akan disertai sejumlah pengusaha. Pada 6 April nanti, akan digelar pertemuan antara pebisnis Indonesia dan Afghanistan.
(mas)
