Mubarak Dibebaskan, Penggulingannya Dianggap Sia-sia

Sabtu, 25 Maret 2017 - 00:06 WIB
Mubarak Dibebaskan,...
Mubarak Dibebaskan, Penggulingannya Dianggap Sia-sia
A A A
KAIRO - Hosni Mubarak, mantan autokrat Mesir yang digulingkan tahun 2011, resmi bebas dan telah meninggalkan rumah sakit militer tempat dia menghabiskan masa tahanan selama enam tahun terakhir. Para demonstran yang menggulingkan Mubarak merasa aksi pemberontakan mereka sia-sia dengan bebasnya mantan pemimpin Mesir itu.

Mubarak, 88, pada hari Jumat pulang ke vila setelah meninggalkan rumah sakit. Dia telah memimpin Mesir selama tiga dekade.

Dia telah dibersihkan dari berbagai tuduhan termasuk keterlibatan atas kematian para demonstran dalam pemberontakan tahun 2011. Mantan pemimpin Mesir ini resmi divonis bebas pada awal bulan ini oleh pengadilan.

"Ya, dia sekarang di rumahnya di (vila) Heliopolis,” kata pengacaranya Farid El Deeb kepada Reuters ketika ditanya apakah Mubarak telah meninggalkan rumah sakit pada hari Jumat (24/3/2017).

Mubarak sebelumnya dituduh menghasut kekerasan yang menyebabkan kematian para demonstran selama 18 hari pemberontakan terhadap dirinya. Selama pemberontakan, sekitar 850 orang tewas saat polisi bentrok dengan demonstran.

Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2012 dalam kasus ini. Namun pengadilan banding memerintahkan sidang ulang dan tuduhan terhadap dirinya ditolak.

Pengadilan banding Mesir pada 2 Maret memutuskan untuk membebaskan Mubarak atas keterlibatan pembunuhan massa demonstran. Sepanjang sidang, jaksa tak mampu memberikan bukti konklusif atas keterlibatan Mubarak seperti yang dituduhkan.

Setelah digulingkan Mubarak digantikan oleh Mohamed Morsi, tokoh dari Ikhwanul Muslimin. Morsi terpilih melalui pemilu yang demokratis tahun 2012.

Kepemimpinan Morsi tidak membuat Mesir tenang. Krisis ekonomi jadi momen buruk bagi pemimpin Mesir yang didukung Ikhawanul Muslimin ini. Dia saat itu dianggap tak becus mengurus negara.

Umur pemerintahan Morsi pun tidak panjang. Hanya setahun setelah terpilih, militer menggulingkannya. Penggulingan Morsi diwarnai protes besar-besaran yang menelan korban jiwa ratusan orang.

Panglima militer Mesir yang menggulingkan Morsi, Abdel Fattah al-Sisi, resmi memenangkan pemilu presiden pada tahun berikutnya. Penggulingan Morsi ini membantu merehabilitasi beberapa politisi era Mubarak.

Sebagian besar rekan-rekan Mubarak telah dibersihkan dari tuduhan korupsi. ”Sidang Mubarak berlangsung enam tahun dan opini publik menjadi bosan,” kata Mostafa Kamel al-Sayed, seorang profesor dan analis politik di Universitas Kairo.

Beberapa demonstran yang berpartisipasi dalam penggulingan Mubarak mengatakan bahwa pemberontakan yang mereka lakukan terasa sia-sia. ”Jujur, saya menemukan semua itu sia-sia,” kata Ahmed Mohamed, 29.

Mohamed berada di antara ribuan demonstran yang turun ke Tahrir Square, Kairo, dan menuntut pelengseran Mubarak. ”Era Mubarak jauh lebih baik di semua aspek,” katanya setelah jaksa memerintahkan pembebasan Mubarak.

Dalam beberapa tahun sebelum penggulingannya, Mubarak mulai melonggarkan cengkeramannya pada kehidupan politik dan media. Langkah Mubarak itu memungkinkan dirinya jadi sasaran protes dan kritik.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7764 seconds (0.1#10.140)