RI Kutuk Aksi Teror di London
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melemparkan kecaman keras atas serangan teror yang melanda London, Inggris. Serangan yang berlangsung semalam tersebut menewaskan setidaknya empat orang dan melukai puluhan orang lainnya.
"Mengutuk teror tersebut yang mengakibatkan sejumlah orang meninggal. Pemerintah juga menyamapaikan duka cita dan simpati untuk pemerintah Inggris, khususnya korban dan keluarga," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir pada Kamis (23/3).
Arrmanantha mengatakan, sejauh ini, berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di London, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan itu.
"Serangan teror seperti ini bisa terjadi di mana saja. Indonesia terus meingkatkan dan kerja sama dengan negara lain untuk memerangi radikalisme dan terorisme. Pengembangan kerja sama dalam konteks dialog lintas budaya dan agama," sambungnya.
"KBRI terus berupaya komunkasi dengan WNI, dan berbagai langkah dilakukan untuk mengedepankan dialog lintas budaya dan agama," ucap diplomat yang kerap disapa Tata tersebut.
Seperti diwartakan sebelumnya, dua serangan terjadi di luar gedung parlemen Inggris pada hari Rabu yang dinyatakan polisi sebagai serangan teroris. Empat orang tewas dan 20 orang lainnya terluka.
Serangan pertama berupa aksi pria bersenjata pisau yang menikam seorang polisi di luar gedung parlemen. Pelaku dilaporkan ditembak mati. Serangan kedua, di mana pelaku mengemudikan mobil dan menabrak puluhan orang di trotoar Westminster Bridge, London, yang juga dekat dengan gedung parlemen.
"Mengutuk teror tersebut yang mengakibatkan sejumlah orang meninggal. Pemerintah juga menyamapaikan duka cita dan simpati untuk pemerintah Inggris, khususnya korban dan keluarga," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir pada Kamis (23/3).
Arrmanantha mengatakan, sejauh ini, berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di London, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan itu.
"Serangan teror seperti ini bisa terjadi di mana saja. Indonesia terus meingkatkan dan kerja sama dengan negara lain untuk memerangi radikalisme dan terorisme. Pengembangan kerja sama dalam konteks dialog lintas budaya dan agama," sambungnya.
"KBRI terus berupaya komunkasi dengan WNI, dan berbagai langkah dilakukan untuk mengedepankan dialog lintas budaya dan agama," ucap diplomat yang kerap disapa Tata tersebut.
Seperti diwartakan sebelumnya, dua serangan terjadi di luar gedung parlemen Inggris pada hari Rabu yang dinyatakan polisi sebagai serangan teroris. Empat orang tewas dan 20 orang lainnya terluka.
Serangan pertama berupa aksi pria bersenjata pisau yang menikam seorang polisi di luar gedung parlemen. Pelaku dilaporkan ditembak mati. Serangan kedua, di mana pelaku mengemudikan mobil dan menabrak puluhan orang di trotoar Westminster Bridge, London, yang juga dekat dengan gedung parlemen.
(esn)