Korsel Sebut Uji Coba Rudal Korut Gagal
A
A
A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) membenarkan jika negara tetangganya, Korea Utara (Korut) telah melakukan uji coba rudal pada Rabu (22/3/2017) pagi. Namun, kata militer Korsel, uji coba itu berujung pada kegagalan.
Kantor berita Yonhap mengatakan mengutip militer Korsel menyatakan bahwa Korsel dan AS telah mengetahui masalah terkait. Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Korut menembakkan sejumlah rudal dari Wonsan di pantai timurnya seperti dikutip dari Xinhua.
Meski begitu, hingga saat ini, belum diketahui berapa banyak jumlah rudal yang diluncurkan atau rudal jenis apa yang sedang diuji coba seperti dikutip dari BBC.
Korut telah dilarang melakukan uji coba rudal dan nuklir oleh PBB. Namun, telah meningkatkan frekuensi uji coba rudalnya dan para ahli mengatakan hal ini menunjukkan kemajuan teknologi rudal dari negara komunis yang tertutup itu.
Awal bulan ini, Korut menembakkan empat rudal yang terbang sekitar 1.000 km dan mendarat di perairan Jepang. Tes tersebut dipandang sebagai respon terhadap latihan militer tahunan Amerikas (AS)-Korsel yang dipandang sebagai persiapan menyerangnya.
Kantor berita Yonhap mengatakan mengutip militer Korsel menyatakan bahwa Korsel dan AS telah mengetahui masalah terkait. Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa Korut menembakkan sejumlah rudal dari Wonsan di pantai timurnya seperti dikutip dari Xinhua.
Meski begitu, hingga saat ini, belum diketahui berapa banyak jumlah rudal yang diluncurkan atau rudal jenis apa yang sedang diuji coba seperti dikutip dari BBC.
Korut telah dilarang melakukan uji coba rudal dan nuklir oleh PBB. Namun, telah meningkatkan frekuensi uji coba rudalnya dan para ahli mengatakan hal ini menunjukkan kemajuan teknologi rudal dari negara komunis yang tertutup itu.
Awal bulan ini, Korut menembakkan empat rudal yang terbang sekitar 1.000 km dan mendarat di perairan Jepang. Tes tersebut dipandang sebagai respon terhadap latihan militer tahunan Amerikas (AS)-Korsel yang dipandang sebagai persiapan menyerangnya.
(ian)