AS: Kesabaran Terhadap Korut Sudah Habis
A
A
A
SEOUL - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyatakan, pihaknya sudah kehilangan kesabaran terhadap Korea Utara (Korut). Oleh karena itu, tidak akan ada lagi kebijakan lunak terhadap Korut.
Tillerson yang berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Yun Byung-se di Seoul menyatakan, AS saat ini tengah menggodok kebijakan baru terhadap Korut. Kebijakan itu, lanjut Tillerson, akan sangat berbeda dengan kebijakan yang sudah ada selama ini.
"Sebuah kebijakan strategi, yang menuntut kita untuk selalu bersabar terhadap Korut saat ini sudah berakhir. Sejumlah hal sedang dibahas untuk menghadapi Korut," kata Tillerson, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (17/3).
Tillerson sebelumnya mengatakan, ancaman nuklir Korut terus meningkat. Hal ini, menurutnya menunjukkan kebutuhan yang jelas untuk pendekatan baru terhadap Korut. Namun, ia enggan merinci langkah-langkah yang akan diambil pemerintah baru AS.
Dia menuturkan, sudah dua dekade AS menggunakan metode dan pendakatan yang sama terhadap Korut. Namun, sejauh ini tidak ada yang efektif untuk menekan Korut.
"Dalam menghadapi ancaman yang selalu meningkat ini, jelas pendekatan yang berbeda diperlukan. Salah satu tujuan dari kunjungan saya ke daerah ini untuk bertukar pandangan mengenai pendekatan baru," ucap Tillerson saat berkunjung ke Jepang.
Kunjungan ke Jepang dan Korsel adalah bagian dari tur Asia yang dilakukan Tillerson, guna membahas masalah Korut. Setelah Korsel, Tillerson dijadwalakan akan melakukan kunjungan ke China.
Tillerson yang berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Yun Byung-se di Seoul menyatakan, AS saat ini tengah menggodok kebijakan baru terhadap Korut. Kebijakan itu, lanjut Tillerson, akan sangat berbeda dengan kebijakan yang sudah ada selama ini.
"Sebuah kebijakan strategi, yang menuntut kita untuk selalu bersabar terhadap Korut saat ini sudah berakhir. Sejumlah hal sedang dibahas untuk menghadapi Korut," kata Tillerson, seperti dilansir Russia Today pada Jumat (17/3).
Tillerson sebelumnya mengatakan, ancaman nuklir Korut terus meningkat. Hal ini, menurutnya menunjukkan kebutuhan yang jelas untuk pendekatan baru terhadap Korut. Namun, ia enggan merinci langkah-langkah yang akan diambil pemerintah baru AS.
Dia menuturkan, sudah dua dekade AS menggunakan metode dan pendakatan yang sama terhadap Korut. Namun, sejauh ini tidak ada yang efektif untuk menekan Korut.
"Dalam menghadapi ancaman yang selalu meningkat ini, jelas pendekatan yang berbeda diperlukan. Salah satu tujuan dari kunjungan saya ke daerah ini untuk bertukar pandangan mengenai pendekatan baru," ucap Tillerson saat berkunjung ke Jepang.
Kunjungan ke Jepang dan Korsel adalah bagian dari tur Asia yang dilakukan Tillerson, guna membahas masalah Korut. Setelah Korsel, Tillerson dijadwalakan akan melakukan kunjungan ke China.
(esn)