Ini Kata Inggris Soal Insiden Kapal Pesiar di Raja Ampat

Jum'at, 17 Maret 2017 - 16:52 WIB
Ini Kata Inggris Soal...
Ini Kata Inggris Soal Insiden Kapal Pesiar di Raja Ampat
A A A
LONDON - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik angkat bicara mengenai insiden kapal pesiar Inggris Caledonian Sky di Raja Ampat, Papua. Pada 4 Maret lalu, kapal pesiar itu menabrak terumbu karang, yang menyebabkan kerusakan yang sangat besar di surga bawah air di tanah Papua tersebut.
Moazzam yang berbicara paska bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pihaknya sangat kecewa dengan insiden ini. Dia menyebut Inggris siap mendukung Indonesia dalam menyelesaikan kasus ini.
“Kami sangat kecewa setelah mempelajari laporan tentang rusaknya terumbu karang di Papua Barat – seperti halnya dengan insiden perusakan lingkungan lainnya. Kami mendukung niat otoritas terkait di Indonesia untuk menyelidiki kasus ini dan mengupayakan adanya kompensasi atas kerusakan yang terjadi," ucap Moazzam.
"Kami harap pemerintah Indonesia dan pihak kapal pesiar yang menangani ekspedisi ini dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan lancar Kami bersedia memberikan dukungan dan masukan jika pemerintah Indonesia ingin menindaklanjuti proses penyelidikan dan gugatan," sambungnya, seperti tertuang dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Jumat (17/3).
Dia kemudian mengatakan, pihaknya mengetahui kapal Caledonia Sky dimiliki, dikelola dan dioperasikan oleh perusahaan Swedia, yakni Salen Ship Management yang berbasis di kota Gothenberg. Perusahaan kapal pesiar ini berbasis di London, tetapi juga dimiliki oleh Swedia.
"Perusahaan-perusahaan swasta yang terlibat dalam insiden ini (Salen Ship Management, Noble Caledonia yang mengoperasikan kapal pesiar) telah menyatakan penyesalan dan akan bertanggungjawab. Menurut pengertian kami, perusahaan-perusahaan tersebut siap untuk mencari sebuah solusi yang adil dan realistis.Kami juga memahami bahwa perwakilan dari pihak perusahaan juga telah berkoordinasi dengan otoritas terkait di Indonesia," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2230 seconds (0.1#10.140)