Delapan Perwira AS Nikmati Suap Berupa Pesta Seks
A
A
A
WASHINGTON - Delapan perwira Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) didakwa menerima suap dalam kasus “Fat Leonard” yang telah menjangkiti cabang militer AS selama bertahun-tahun. Suap yang mereka nikmati berupa pesta seks dengan pelacur yang diberikan oleh kontraktor pertahanan yang berbasis di Singapura.
Selain pesta asusila, mereka juga didakwa menikmati perjalanan dan makan malam mewah. Di antara mereka yang didakwa adalah Laksamana Muda Bruce Loveless, yang baru saja pensiun dari Pentagon, serta empat kapten dan kolonel angkatan laut yang juga telah pensiun.
Menurut Departemen Kehakiman (DOJ) AS dalam siaran pers-nya, para terdakwa ditangkap di lima negara pada Selasa lalu.
Mereka menghadapi berbagai tuduhan termasuk penyuapan, konspirasi untuk melakukan penyuapan, penipuan layanan, dan obstruksi peradilan hingga membuat pernyataan palsu kepada penyidik federal.
Surat dakwaan dalam kasus itu menyebut, skandal berlangsung pada periode 2006-2014. Sebanyak 79 halaman surat dakwaan terdaftar di pengadilan yang dibacakan untuk para terdakwa.
Mereka dituduh menikmati layanan kamar hotel yang berkisar dari USD600 per malam, minuman alkohol Cognac senilai USD2.000, kotak cerutu dan jam tangan senilai USD25.000.
Semua hadiah dan layanan mewah itu diduga berasal dari Leonard Glenn Francis, yang dikenal sebagai ”Fat Leonard”, sebuah kontraktor pertahanan yang berbasis di Singapura. Kontraktor ini pada Januari 2015 mengaku bersalah telah menipu angkatan laut AS hingga puluhan juta dolar.
Surat dakwaan tersebut juga menuduh Francis sering mensponsori pesta seks bagi banyak perwira AS yang ditugaskan ke kapal USS Blue Ridge dan kapal perang lainnya.
Surat dakwaan menyebutkan pada dua kunjungan kapal perang Blue Ridge ke Manila, Filipina, pada bulan Februari 2007, Fat Leonard melakukan suap berupa pesta mewah dan layanan pelacur. ”Memorabilia bersejarah yang berkaitan dengan Jenderal Douglas MacArthur digunakan oleh para peserta dalam tindakan seksual,” bunyi surat dakwaan itu, seperti dikutip dari AP, Kamis (16/3/2017).
Pada kunjungan lain di Manila pada Mei 2008, Francis menjadi tuan rumah pesta mewah dengan para pelacur Korea di Hotel Shangri-La. Para prajurit AS dalam peristiwa itu diduga minum seluruh sampanye Dom Perignon yang dimiliki hotel. Semua layanan mewah itu ditanggung oleh Francis.
Selain pesta asusila, mereka juga didakwa menikmati perjalanan dan makan malam mewah. Di antara mereka yang didakwa adalah Laksamana Muda Bruce Loveless, yang baru saja pensiun dari Pentagon, serta empat kapten dan kolonel angkatan laut yang juga telah pensiun.
Menurut Departemen Kehakiman (DOJ) AS dalam siaran pers-nya, para terdakwa ditangkap di lima negara pada Selasa lalu.
Mereka menghadapi berbagai tuduhan termasuk penyuapan, konspirasi untuk melakukan penyuapan, penipuan layanan, dan obstruksi peradilan hingga membuat pernyataan palsu kepada penyidik federal.
Surat dakwaan dalam kasus itu menyebut, skandal berlangsung pada periode 2006-2014. Sebanyak 79 halaman surat dakwaan terdaftar di pengadilan yang dibacakan untuk para terdakwa.
Mereka dituduh menikmati layanan kamar hotel yang berkisar dari USD600 per malam, minuman alkohol Cognac senilai USD2.000, kotak cerutu dan jam tangan senilai USD25.000.
Semua hadiah dan layanan mewah itu diduga berasal dari Leonard Glenn Francis, yang dikenal sebagai ”Fat Leonard”, sebuah kontraktor pertahanan yang berbasis di Singapura. Kontraktor ini pada Januari 2015 mengaku bersalah telah menipu angkatan laut AS hingga puluhan juta dolar.
Surat dakwaan tersebut juga menuduh Francis sering mensponsori pesta seks bagi banyak perwira AS yang ditugaskan ke kapal USS Blue Ridge dan kapal perang lainnya.
Surat dakwaan menyebutkan pada dua kunjungan kapal perang Blue Ridge ke Manila, Filipina, pada bulan Februari 2007, Fat Leonard melakukan suap berupa pesta mewah dan layanan pelacur. ”Memorabilia bersejarah yang berkaitan dengan Jenderal Douglas MacArthur digunakan oleh para peserta dalam tindakan seksual,” bunyi surat dakwaan itu, seperti dikutip dari AP, Kamis (16/3/2017).
Pada kunjungan lain di Manila pada Mei 2008, Francis menjadi tuan rumah pesta mewah dengan para pelacur Korea di Hotel Shangri-La. Para prajurit AS dalam peristiwa itu diduga minum seluruh sampanye Dom Perignon yang dimiliki hotel. Semua layanan mewah itu ditanggung oleh Francis.
(mas)