Kejaksaan Segera Panggil Mantan Presiden Park

Rabu, 15 Maret 2017 - 23:40 WIB
Kejaksaan Segera Panggil...
Kejaksaan Segera Panggil Mantan Presiden Park
A A A
SEOUL - Kejaksaan Korea Selatan (Korsel) akan memanggil mantan Presiden Park Geun-hye untuk diperiksa sebagai tersangka kriminal. Park pekan lalu telah dipecat dari jabatannya dan kehilangan kekebalan hukum dari proses pengadilan.

Park disebut sebagai kaki tangan bagi teman dekatnya, Choi Soon-sil, yang menjadi tersangka utama dalam skandal korupsi dan penyalahgunaan pengaruh hingga memicu pemecatan presiden Korsel tersebut. Kejaksaan pun segera mengambil langkah cepat untuk membawa Park ke meja hijau.

“Kami akan memutuskan pada Rabu (15/3) kapan memanggil mantan Presiden Park dan memberi tahu dia,” ungkap juru bicara Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada kantor berita AFP. Belum diputuskan apakah Park akan dipanggil ke kantor kejaksaan secara tertutup atau terbuka untuk media massa. Choi saat ini diadili karena memanfaatkan kedekatannya dengan Park untuk memaksa perusahaan-perusahaan lokal menyumbang sekitar USD70 juta ke yayasan nonprofit yang dia miliki.

Uang itu kemudian digunakan Choi untuk kepentingan pribadinya. Park dituduh menawarkan kebijakan yang menguntngkan bagi perusahaan yang menyumbang yayasan milik Choi, termasuk pada pemimpin perusahaan Samsung, Lee Jaeyong, yang telah didakwa dalam kasus penyuapan dan pelanggaran hukum lainnya. Politisi dan media massa Korsel menuduh Park mengelak saat mengatakan pada para pendukungnya ketika meninggalkan Istana Biru untuk menuju kediamannya.

Park menegaskan kebenaran akan terkuak seiring waktu. Saat masih menjadi presiden, Park menolak pemeriksaan kejaksaan khusus yang menyelidiki skandal tersebut meski mendapat beberapa kali permintaan. Mahkamah Konstitusi (MK) juga telah memintanya hadir dalam sejumlah pemeriksaan untuk memutuskan apakah lembaga itu akan mendukung atau menolak pemakzulan oleh parlemen.

Meski demikian, Park juga menolak pemanggilan oleh MK tersebut. Park saat ini tinggal di dalam rumah berdinding tinggi di Seoul selatan dengan ratusan pendukungnya yang setia duduk dan berjaga di luar kompleks gedung tersebut. Para pendukungnyaberjanji melindungi Park dari semua bentuk gangguan. Bentrok diperkirakan terjadi antara para pendukung Park dan aparat keamanan jika otoritas kejaksaan memaksa masuk ke rumah itu untuk membawa Park menjalani pemeriksaan.

Kejatuhan Park memberi peluang bagi Korsel untuk memilih pemimpin baru melalui pemilu presiden yang akan digelar maksimal 9 Mei mendatang. Krisis politik yang dialami Korsel ini terjadi saat Korea Utara (Korut) semakin agresif dengan aksi peluncuran empat rudal pekan lalu.

Pyongyang menegaskan peluncuran rudal itu untuk latihan serangan ke pangkalan Amerika Serikat (AS) di Jepang. Park selama ini mengambil sikap keras terhadap Korut terkait program rudal dan nuklirnya. Dia telah menutup kawasan industri Kaesong di Korut, yang dibangun dengan investasi dari Korsel. Kaesong merupakan warisan terakhir dari upaya pendekatan dua Korea pada dekade sebelumnya.
(esn)
Berita Terkait
Bungkam Korea Selatan...
Bungkam Korea Selatan 2-0, Yordania Melenggang ke Final Piala Asia 2023
Nuansa Khas Korea Selatan...
Nuansa Khas Korea Selatan di Pusat Perbelanjaan
Atlet Olimpiade Korea...
Atlet Olimpiade Korea Selatan Ikuti Kamp Militer di Pohang
Menikmati Konser Virtual...
Menikmati Konser Virtual On The K:O dan Fan Signing, Seru!
10 Mahasiswa Indonesia...
10 Mahasiswa Indonesia Lolos Program Magang di Korea Selatan
Korea Selatan: 1.100...
Korea Selatan: 1.100 Tentara Korea Utara Dibantai Ukraina
Berita Terkini
Ini Jawaban Resmi Militer...
Ini Jawaban Resmi Militer India soal Klaim Jet Tempur Rafale-nya Ditembak Jatuh J-10 Pakistan
33 menit yang lalu
Siapa Maryam Nawaz?...
Siapa Maryam Nawaz? Menteri Besar Punjab yang Menyebut Tidak Ada Musuh yang Berani Menatap Pakistan
1 jam yang lalu
Mengapa India dan Pakistan...
Mengapa India dan Pakistan Sepakat Melakukan Gencatan Senjata?
3 jam yang lalu
Israel Dukung Penuh...
Israel Dukung Penuh India dalam Perang Melawan Pakistan, Ini 5 Alasannya
4 jam yang lalu
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
5 jam yang lalu
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
6 jam yang lalu
Infografis
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Musuh Zionis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved