Duterte Bentuk Lembaga Super Pengincar Gembong Top Narkoba
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menandatangani sebuah perintah eksekutif untuk menciptakan komando gabungan 21 lembaga negara untuk terlibat dalam perang melawan narkoba. Komando gabungan yang dijuluki sebagai “lembaga super” ini menargetkan gembong-gembong top narkoba bernilai tinggi.
Dalam perintah eksekutif itu, Duterte juga ingin mengubah para pengguna narkoba yang telah menyerahkan diri menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Lembaga super yang dibentuk Duterte ini bernama Komite Antar-Lembaga Anti-Narkoba (ICAD). Kenggotaan ICAD mencakup polisi, militer, pasukan penjaga pantai, petugas kesehatan, petugas pendidikan, dan petugas dari kesejahteraan sosial.
”ICAD harus memastikan bahwa masing-masing instansi anggota harus menerapkan dan mematuhi semua kebijakan, hukum, dan emisi yang berkaitan dengan kampanye anti-narkoba ilegal,” bunyi surat perintah eksekutif Duterte, yang dikutip dari media Filipina, Inquirer, Sabtu (11/3/2017).
Para gembong narkoba bernilai tinggi yang diincar lembaga super bentukan Dutertr ini mencakup pemodal binis, produsen dan distributor narkoba.
Penandatanganan surat perintah eksekutif dilakukan Duterte pada 6 Maret lalu bertepatan dengan dimulainya operasi baru oleh Kepolisian Negara Filipina (PNP).
Sebelum ada lembaga super ini, Filipina sebernya sudah mempunyai Badan Anti-Narkoba. Namun, badan itu dibubarkan setelah anggotanya bertindak “nakal” dengan menculik dan pembunuh pengusaha Korea Selatan untuk pemerasan dengan dalih razia narkoba.
Dalam perintah eksekutif itu, Duterte juga ingin mengubah para pengguna narkoba yang telah menyerahkan diri menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Lembaga super yang dibentuk Duterte ini bernama Komite Antar-Lembaga Anti-Narkoba (ICAD). Kenggotaan ICAD mencakup polisi, militer, pasukan penjaga pantai, petugas kesehatan, petugas pendidikan, dan petugas dari kesejahteraan sosial.
”ICAD harus memastikan bahwa masing-masing instansi anggota harus menerapkan dan mematuhi semua kebijakan, hukum, dan emisi yang berkaitan dengan kampanye anti-narkoba ilegal,” bunyi surat perintah eksekutif Duterte, yang dikutip dari media Filipina, Inquirer, Sabtu (11/3/2017).
Para gembong narkoba bernilai tinggi yang diincar lembaga super bentukan Dutertr ini mencakup pemodal binis, produsen dan distributor narkoba.
Penandatanganan surat perintah eksekutif dilakukan Duterte pada 6 Maret lalu bertepatan dengan dimulainya operasi baru oleh Kepolisian Negara Filipina (PNP).
Sebelum ada lembaga super ini, Filipina sebernya sudah mempunyai Badan Anti-Narkoba. Namun, badan itu dibubarkan setelah anggotanya bertindak “nakal” dengan menculik dan pembunuh pengusaha Korea Selatan untuk pemerasan dengan dalih razia narkoba.
(mas)