Arkeolog Temukan Istana Kuno Dibawah Kuil yang Dihancurkan ISIS

Jum'at, 10 Maret 2017 - 09:41 WIB
Arkeolog Temukan Istana...
Arkeolog Temukan Istana Kuno Dibawah Kuil yang Dihancurkan ISIS
A A A
MOSUL - Arkeolog mengklaim telah menemukan sebuah istana yang dibangun sekitar 600 SM di Irak. Istana tersebut berada di bawah kuil suci yang dihancurkan oleh kelompok ekstrimis ISIS.

Para peneliti lokal mengatakan ada jaringan tambahan dari ruang bahwa tanah kuil Nabi Yunus di Mosul timur. Kuil ini dipercaya oleh umat Muslim dan Kristen sebagai makam Nabi Yunus.

ISIS diketahui sebagai yang pertama kali mulai menggali terowongan ke istana kuno ini setelah meledakkan kuil pada tahun 2014. Ini adalah bukti pertama laporan jika ISIS membangun terowongan selama pencarian mereka terhadap artefak kuno untuk dijarah seperti dikutip dari Independent, Jumat (10/3/2017).

Terowongan itu ternyata tempat untuk prasasti Raja Esarhaddon yang kembali ke kerajaan Asyur pada 627 sebelum masehi. Hal ini berdasarkan tulisan kuno dari sebuah prasasti yang berasal dari marmer. Ada patung batu dewi-dewi dari Asyur, yang menggambarkan percikan "air kehidupan", di bagian lain dari terowongan. Hanya segelintir tulisan kuno dari periode ini yang telah ditemukan oleh para arkeolog modern.

"Benda-benda tidak cocok dengan deskripsi yang kami pikir di sana, sehingga penghancuran yang dilakukan ISIS sebenarnya telah mendorong kami untuk menemukan temuan fantastis," kata Profesor Eleanor Robson, ketua Institut Inggris untuk Studi Irak, berbicara kepada The Telegraph.

"Ada sejumlah besar sejarah di sana, bukan hanya batu hias. Ini adalah kesempatan untuk akhirnya memetakan tempat penyimpanan harta kerajaan besar pertama di dunia, dari periode kesuksesan terbesarnya," imbuhnya.

Mantan kurator museum Mosul Layla Salih, yang menemukan prasasti Raja Esarhadon, percaya ISIS menjarah ratusan objek sebelum pasukan Irak direbut kembali. "Saya hanya bisa membayangkan berapa banyak Daesh ditemukan di sana," katanya menggunakan akronim Arab untuk menyebut kelompok ekstrimis itu.

Terowongan dilaporkan dalam kondisi yang berbahaya karena bisa runtuh suatu saat. Hal ini disebabkan teknik penggalian yang dilakukan oleh ISIS.

ISIS diyakini telah menghancurkan budaya ribuan tahun dalam hampir semalam karena mundur dari Mosul pada bulan November.

Damaskus menyatakan pada bulan Januari bahwa Isis merebut kembali Palmyra dan menghancurkan bagian dari facade amfiteater kota.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6907 seconds (0.1#10.140)