Iran: Bodoh Jika Ada yang Berpikir Bisa Serang Kami Sekarang
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan, akan sangat bodoh bagi satu pihak untuk mencoba menyerang Iran saat ini. Pernyataan ini merupakan respon lanjutan atas insiden antara kapal Iran dan Amerika Serikat (AS) di selat Hormutz.
Raouhani menyatakan, kekuatan militer Iran saat ini jauh lebih kuat dibandingkan saat Irak melakukan serangan ke Iran tiga dekade lalu. Oleh karena itu, bagi siapapun yang berusaha menyerang Iran, menurutnya itu adalah langkah yang bodoh.
"Jika musuh bodoh Iran berpikir tentang menyerang Iran, mereka harus tahu angkatan bersenjata Iran jauh lebih kuat dibanding tahun 1980 ketika Irak menyerang," ucap Rouhani, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (9/3).
Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut Iran Letnan Mahdi Hashemi mengatakan kapal pelacak AS, USNS Invincible, melakukan manuver yang tidak profesional. Menurutnya, kapal AS bersama kapal-kapal Inggris sedang melintasi Selat Hormuz dan tiba-tiba mengubah rute untuk mendekati kapal-kapal perang milik Garda Revolusi Iran (IRGC).
”Dalam sebuah langkah tidak profesional dan manuver disertai dengan peringatan, mendekati kapal kami pada jarak 550 meter. Provokasi seperti ini dapat memiliki konsekuensi ireversibel,” kata Hashemi.
Raouhani menyatakan, kekuatan militer Iran saat ini jauh lebih kuat dibandingkan saat Irak melakukan serangan ke Iran tiga dekade lalu. Oleh karena itu, bagi siapapun yang berusaha menyerang Iran, menurutnya itu adalah langkah yang bodoh.
"Jika musuh bodoh Iran berpikir tentang menyerang Iran, mereka harus tahu angkatan bersenjata Iran jauh lebih kuat dibanding tahun 1980 ketika Irak menyerang," ucap Rouhani, seperti dilansir Russia Today pada Kamis (9/3).
Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut Iran Letnan Mahdi Hashemi mengatakan kapal pelacak AS, USNS Invincible, melakukan manuver yang tidak profesional. Menurutnya, kapal AS bersama kapal-kapal Inggris sedang melintasi Selat Hormuz dan tiba-tiba mengubah rute untuk mendekati kapal-kapal perang milik Garda Revolusi Iran (IRGC).
”Dalam sebuah langkah tidak profesional dan manuver disertai dengan peringatan, mendekati kapal kami pada jarak 550 meter. Provokasi seperti ini dapat memiliki konsekuensi ireversibel,” kata Hashemi.
(esn)