Sejoli Afsel-Ukraina Ditangkap di Uni Emirat Arab karena Berzina

Kamis, 09 Maret 2017 - 05:41 WIB
Sejoli Afsel-Ukraina...
Sejoli Afsel-Ukraina Ditangkap di Uni Emirat Arab karena Berzina
A A A
DUBAI - Pasangan kekasih asal Afrika Selatan (Afsel) dan Ukraina ditangkap aparat berwenang di Uni Emirat Arab (UEA) atas tuduhan melakukan hubungan seks di luar nikah atau dikenal sebagai zina. Tuduhan itu muncul setelah si wanita periksa ke dokter karena perutnya kram dan dinyatakan hamil.

Emlyn Culverwell, 29, asal Afsel dan Iryna Nohai, 27, asal Ukraina, telah ditahan sejak 29 Januari lalu, namun berita tentang penahanan sejoli lintas negara itu baru muncul.

Berhubungan badan di luar nikah merupakan tindakan ilegal di UEA. Pemerintah Afsel menolak ikut campur soal kasus yang menjerat warganya dengan alasan telah menjadi masalah hukum domestik UEA.

Pernyataan dari Pemerintah Afsel disampaikan seorang juru bicara bernama Nelson Kgwete kepada News24. ”Pemerintah Afsel menyadari kasus ini, tapi sayangnya tidak dapat memberikan bantuan hukum. Yang bisa kita lakukan adalah memantau situasi dan mencoba untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan adil,” katanya, yang dikutip Kamis (9/3/2017).

Ibu dari Culverwell, Linda mengatakan putranya dan Iryna Nohai telah bertunangan pada 27 Januari lalu. Dua hari kemudian, Iryna pergi ke pusat medis karena mengeluh kram di bagian perut. Dokter menyatakan Iryna hamil dan memberitahu pihak berwenang.

Jika terbukti bersalah, pasangan itu bisa menghadapi penjara hingga setahun. Mereka belum didakwa karena Iryna akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kapan dia aktif melakukan kontak seksual.

”Demi Tuhan, bagaimana bisa mereka menentukan itu?" kata Linda.”Ini seolah-olah dia sedang diperkosa oleh otoritas (Dubai). Satu-satunya kesalahan yang mereka lakukan adalah jatuh cinta. Tidak masuk akal,” ujarnya.

Pada tahun 2008, pasangan Inggris asal Inggris Vince Acors dan Michelle Palmer dipenjara di UAE karena melakukan hubungan badan di sebuah pantai di negara Timur Tengah itu. Mereka dideportasi setelah menandatangani dokumen persetujuan untuk menikah di Inggris. Namun, hal itu tidak pernah terjadi, mungkin karena Acors sudah menikah.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6963 seconds (0.1#10.140)