Mengenal Zakir Naik: Ahli Bedah, Pengecam ISIS hingga Suka Debat

Selasa, 07 Maret 2017 - 01:13 WIB
Mengenal Zakir Naik:...
Mengenal Zakir Naik: Ahli Bedah, Pengecam ISIS hingga Suka Debat
A A A
JAKARTA - Ulama kondang asal India, Zakir Naik, sedang berkunjung ke Indonesia untuk safari dakwah ke berbagai kota. Dia jadi perbincangan publik setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Zakir Naik dianggap sebagai ulama kontroversial, setelah media-media India “melabeli” dirinya dengan sosok yang mendukung terorisme. Namun, ulama ini menyangkalnya dan menegaskan bahwa dia menentang terorisme.

Zakir sejatinya adalah seorang dokter ahli bedah. Namun, dia memilih aktif dakwah soal Islam dengan metode yang berani, yakni debat dengan audiens. Siapa sejatinya ulama kondang ini? Berikut fakta-fakta tentang sosok Zakir Naik yang dirangkum SINDOnews, Selasa (7/3/2017).

1. Orator Top tentang Islam


Dia lahir di Mumbai atau dulunya dikenal sebagai Bombay, India, pada 18 Oktober 1965. Nama lengkapnya, Zakir Abdul Karim, namun dikenal sebagai Zakir Naik. Dia terkenal sebagai orator internasional tentang Islam dan Perbandingan Agama.

2. Ahli Bedah Gemar Dakwah

Zakir Naik sebelumnya bukanlah sosok ulama. Dia berlatar belakang sebagai dokter yang lulus dengan gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari University of Mumbai.

Dia mulai gemar dakwah pada tahun 1991. Sejak itu, dia mendirikan Islamic Research Foundation (IRF), sebuah yayasan penelitian tentang Islam. Yayasannya ini juga kerap disorot media-media India, karena dianggap mendukung kekerasan. Tapi, Zakir Naik melalui pengacaranya telah membantahnya.

3. Jago Debat Agama

Salah satu metode dakwah Zakir Naik adalah menantang debat dengan audiens-nya, termasuk dari kalangan non-Muslim. Dia terkenal karena menggunakan analisis dan jawaban kritis untuk setiap pertanyaan menantang yang diajukan oleh khalayak kepadanya. Metode ini kerap dia lakukan di berbagai negara.

4. Penentang Teori Darwin

Zakir kerap menjelaskan sudut pandang Islam dan meluruskan kesalahpahaman tentang Islam, dengan menggunakan Quran, Hadis dan bahkan kitab suci agama lain sebagai dasar. Fakta-fakta ilmiah juga kerap dia pakai sebagai “dalil”.

Ulama ini juga dikenal sebagai penentang Teori Evolusi Charles Darwin yang menduga hewan primata sebagai nenek moyang manusia. Menurut Zakir, Teori Evolusi Darwin hanya hipotesis, dan dugaan yang belum terbukti.

Teori ini dia tentang, karena menurutnya juga bertentangan dengan Alkitab. Pada tahun 2010, dia menjelaskan ayat-ayat Alquran tentang perkembangan embrio secara akurat untuk melawan Teori Evolusi.

5. Safari Dakwah di Puluhan Negara

Menurut situs IRF, Zakir Naik telah berdakwah lebih dari 2.000 kali di depan publik di puluhan negara. Beberapa negara yang telah dia eskplorasi untuk berdakwah antara lain, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia, Perancis, Arab Saudi, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Botswana, Nigeria, Ghana, Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, Hong Kong, China , Mauritius, Sri Lanka, Maladewa dan India yang merupakan negara asalnya.

6. Dakwah di Depan Lebih dari Sejuta Orang

Pada bulan Maret 2012, Zakir Naik pernah dakwah di depan publik di Kishangani, India. Saat itu, lebih dari satu juta orang hadir dan dianggap sebagai salah satu pertemuan terbesar di dunia untuk dakwah agama dengan penceramah tunggal.

7. Pengecam ISIS

Meski dituding media-media India identik dengan kekerasan, ulama Zakir Naik justru pernah mengecam kelompok Islamic State atau ISIS di Timur Tengah terkait konsep jihad. Menurutnya, konsep jihad yang dianut ISIS sudah melenceng dari makna yang sebenarnya.

”Kelompok-kelompok seperti ISIS menggunakan interpretasi yang salah untuk menyebarkan ideologi mereka,” kata Zakir dalam sebuah wawancara dengan The Economic Times pada Juli tahun lalu.

”ISIS membunuh orang yang tidak bersalah, yang menurut Alquran adalah dosa terhadap kemanusiaan. Saya menyebutnya negara anti-Islam. Mereka telah memberikan arti yang salah terhadap Islam,” kecam Zakir terhadap ISIS.

Menurutnya, semua orang yang masuk Islam setelah mendengar ceramahnya, melakukannya atas kemauan sendiri. ”Saya tidak pernah memaksa siapa pun untuk memeluk Islam. Ribuan orang telah memeluk Islam setelah mendengar pidato saya, tapi Tuhan telah memberikan mereka bimbingan. Jika seseorang ingin memeluk agama perdamaian, saya tidak bisa menghentikannya,” ucapnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0765 seconds (0.1#10.140)