Dalam 48 Jam, 110 Meninggal Akibat Kelaparan di Somalia
A
A
A
MOGADISHU - Lebih dari 100 orang telah meninggal akibat kelaparan dalam 48 jam terakhir di satu wilayah Somalia. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Somalia Hassan Ali Khaire.
Ini adalah pengumuman pertama kalinya jumlah korban tewas akibat kekeringan parah di Somalia yang mengancam jutaan orang di seluruh negeri. Somalia telah menyatakan sebagai bencana nasional. PBB memperkirakan lima juta orang membutuhkan bantuan di Tanduk Afrika, ditengah peringatan kelaparan.
Dalam pertemuan dengan Komite Kekeringan Nasional Somalia, Khaire mengumumkan 110 orang tewas di wilayah Bay di bagian barat daya negara itu seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (5/3/2017).
Kekeringan adalah krisis pertama bagi pemimpin Somalia yang baru Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed, seorang keturunan Somalia-Amerika. Mohamed telah mengimbau masyarakat internasional dan dua juta diaspora Somalia untuk membantu.
Sebelumnya kekeringan dan konflik yang berlangsung selama seperempat abad, termasuk konflik yang dipicu oleh kelompok al-Shabaab, telah menjadikan Somalia negara yang rapuh.
Pemerintah Somalia telah mengatakan kelaparan yang meluas membuat orang rentan terhadap eksploitasi, pelanggaran hak asasi manusia dan masuk jaringan kriminal dan teroris.
Ini adalah pengumuman pertama kalinya jumlah korban tewas akibat kekeringan parah di Somalia yang mengancam jutaan orang di seluruh negeri. Somalia telah menyatakan sebagai bencana nasional. PBB memperkirakan lima juta orang membutuhkan bantuan di Tanduk Afrika, ditengah peringatan kelaparan.
Dalam pertemuan dengan Komite Kekeringan Nasional Somalia, Khaire mengumumkan 110 orang tewas di wilayah Bay di bagian barat daya negara itu seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Minggu (5/3/2017).
Kekeringan adalah krisis pertama bagi pemimpin Somalia yang baru Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed, seorang keturunan Somalia-Amerika. Mohamed telah mengimbau masyarakat internasional dan dua juta diaspora Somalia untuk membantu.
Sebelumnya kekeringan dan konflik yang berlangsung selama seperempat abad, termasuk konflik yang dipicu oleh kelompok al-Shabaab, telah menjadikan Somalia negara yang rapuh.
Pemerintah Somalia telah mengatakan kelaparan yang meluas membuat orang rentan terhadap eksploitasi, pelanggaran hak asasi manusia dan masuk jaringan kriminal dan teroris.
(ian)