Era Baru Wisata ke Bulan Dimulai

Rabu, 01 Maret 2017 - 23:30 WIB
Era Baru Wisata ke Bulan...
Era Baru Wisata ke Bulan Dimulai
A A A
CAPE CANAVERAL - Kabar bahagia datang bagi para miliarder pencinta luar angkasa. Perusahaan aerospace, SpaceX, mulai meluncurkan penumpang dalam perjalanan wisata mengelilingi bulan tahun depan. Dua turis yang membayar sejumlah uang itu akan menggunakan pesawat antariksa yang sedang dikembangkan untuk para astronot NASA.

Chief Executive Officer (CEO) Space Exploration Technologies (SpaceX) Elon Musk menjelaskan, peluncuran dengan roket baru itu didanai sepenuhnya oleh turis tersebut dan akan terbang jauh melebihi orbit Stasiun Antariksa Internasional (ISS) akhir 2018.

”Kami senang mengumumkan SpaceX segera menerbangkan dua orang dalam perjalanan keliling bulan akhir tahun depan. Ini menjadi peluang bagi manusia kembali ke antariksa jauh untuk pertama kali dalam 45 tahun dan mereka akan berjalan lebih cepat dan lebih jauh ke sistem tata surya dibandingkan semua orang sebelum mereka,” papar Musk. Dia tidak bersedia mengungkap identitas penumpang tersebut.

Dia juga tidak menjelaskan seberapa banyak mereka membayar untuk terbang dalam misi yang panjang tersebut. ”Tidak ada yang dari Hollywood,” ungkap Musk singkat, dikutip kantor berita Reuters. Musk juga menjelaskan bahwa dua calon turis antariksa pertama di dunia itu sudah saling kenal dan telah menyerahkan dana tersebut.

”Keduanya akan melakukan latihan panjang sebelum ikut dalam misi tersebut,” tuturnya. ”Saya pikir ada pasar untuk satu atau dua orang semacam itu per tahun,” paparnya. Dia memperkirakan biaya turis antariksa yang dibanderol SpaceX dapat menyumbang sekitar 10-20% pendapatan perusahaan.”

Tim penerbangan lain juga menyatakan ketertarikan dan kami perkirakan lebih banyak lagi orang mengikutinya. Informasi tambahan akan dirilis tentang tim penerbangan itu hingga persetujuan dan konfirmasi kesehatan serta hasil tes fitnes,” ujarnya. Dalam perjalanan itu, dua turis itu akan terbang sekitar 480.000 hingga 640.000 kilometer dari bumi mendekati bulan sebelum gravitasi bumi menarik kembali pesawat antariksa itu ke atmosfer untuk pendaratan dengan parasut.

Roket yang digunakan mirip dengan misi Apollo 8 pada 1968 oleh NASA yang menuju bulan dan kembali lagi. ”Roket ini akan menjadi kendaraan paling kuat yang mencapai orbit setelah roket bulan Saturn V. Dengan kemampuan angkat lima juta pound, Falcon Heavy berkekuatan dua pertiga dari Saturn V dan lebih dua kali lipatdari kendaraan peluncur terbesar mendatang,” katanya.

Musk menjelaskan, jika NASA memutuskan ingin menjadi yang pertama untuk misi mengitari bulan itu, NASA akan diprioritaskan. Dalam pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, NASA melakukan studi untuk menilai risiko keamanan, biaya, dan potensi keuntungan mengizinkan para astronot menguji penerbangan dengan roket Space Launch System dan kapsul Orion.

Misi itu saat ini direncanakan tanpa kru dan dijadwalkan diluncurkan akhir 2018. Musk menjelaskan, ekspedisi bulan yang didanai uang pribadi itu akan dilakukan setelah SpaceX mulai menerbangkan kru ke ISS. NASA berharap penerbangan dengan kru dapat dilakukan akhir 2018. Roket Falcon Heavy milik SpaceX dijadwalkan melakukan tes perdana peluncuran akhir tahun ini.

Roket itu oleh Musk ingin digunakan untuk misi turis ke bulan. Musk yang juga CEO perusahaan mobil listrik Tesla itu mengungkapkan, misi mengelilingi bulan dapat menjadi latihan untuk penerbangan manusia ke Mars yang menjadi tujuan jangka panjang SpaceX. ”Selain perlu peningkatan teknologi komunikasi, pesawat antariksa Dragon yang dikembangkan untuk astronot NASA cocok untuk misi keliling bulan,” papar Musk.

Peluncuran roket itu pun memerlukan izin dari Badan Penerbangan Federal AS (FAA). SpaceX saat ini berlomba dengan perusahaan-perusahaan lain yang mengembangkan layanan penerbangan antariksa untuk penumpang komersial. Virgin Galactic yang dibuat Richard Branson sedang menguji pesawat antariksa dengan dua pilot dan enam penumpang untuk membawa turis terbang sekitar 100 kilometer di atas bumi.

Pada ketinggian itu, penumpang akan merasakan kondisi mikrogravitasi dan melihat lengkungan bumi yang bersentuhan dengan antariksa yang gelap. Tiket untuk menikmati layanan ini adalah USD250.000 per orang. SpaceX saat ini memiliki antrean sekitar 70 misi untuk NASA dan konsumen komersial senilai USD10 miliar. Perusahaan pendukung termasuk Alphabet dan Fidelity Investments telah berkontribusi hingga USD1 miliar ke perusahaan Musk tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0791 seconds (0.1#10.140)