Seniman Prancis Tinggal Dalam Batu Selama Sepekan
A
A
A
PARIS - Tinggal di dalam ruang tertutup yang sempit dan gelap gulita merupakan tantangan yang berat bagi banyak orang. Beberapa orang bahkan mengidap achluophobia atau ketakutan saat berada di dalam ruang tertutup dan gelap gulita. Ada juga orang yang takut berada di ruangan sempit atau disebut claustrophobia.
Meski begitu, seniman asal Prancis Abraham Poincheval justru menghadapi dua tantangan tersebut. Dia memang termotivasi untuk merasakan sensasi mendekati kematian. Caranya, Abraham Poincheval siap menghabiskan waktunya tinggal di dalam batu kapur.
Poincheval dalam aksinya ini akan menjadi jantung yang berdetak dalam batu seberat 12 ton. Poincheval mengaku dia ingin merasakan sensasi saat tubuhnya melengkung secara terus menerus di dalam batu yang padat. Rencananya, dia tinggal di dalam batu selama tujuh hari.
Terlebih, Poincheval melakukan percobaan di Galeri Palais de Tokyo, Paris, Prancis, dengan duduk dan bersandar di bagian tengah batu. Aksi yang dilakukannya dijuluki ”Batu sebagai perjalanan batin untuk mencari tahu arti dunia.” Bagian dalam dari batu kapur ini telah dibentuk sesuai ukuran tubuhnya. Tentu saja ada saluran untuk lubang udara agar dia tetap dapat bernapas.
Bagian dalam rongga batu itu juga terdapat tempat persediaan air minum, sup, serta daging yang telah dikeringkan. Juga tersedia sambungan kabel yang terhubung dengan monitor untuk memantau denyut jantung. Ada pula saluran kabel video untuk memantau perkembangan kondisinya di dalam batu tersebut.
Poincheval telah melakukan persiapan selama sepekan untuk menghadapi ujian berat tersebut. Percobaan unik ini dilangsungkan pada Rabu (22/2) saat beberapa orang yang merupakan tim dari Poincheval menutup setengah bagian batu dengan batu lain. ”Tujuan aksi ini untuk merasakan penuaan batu dengan berada di dalam rongga batu,” ungkap Poincheval, dilansir BBC.
”Ini adalah napasku sendiri dan kemudian batu dengan kehidupannya. Bagian dalam terasa masih lembab karena batu ini baru saja diambil dari pertambangan. Jadi, masih terdapat aliran datang dan pergi antara saya dan batu ini.” Saat itu dengan malu-malu dia menjelaskan bagaimana jika dia hendak buang air kecil.
Dia pun memberanikan diri bercerita pada publik. Dia mengaku akan membuang air kecil dalam botol kosong bekas air mineral dan duduk di atas kontainer kecil untuk mengeluarkannya. ”Batu akan menyerap bau yang muncul. Saya rasa saya dapat menghadapinya,” ungkap Poincheval.
Poincheval menyatakan, salah satu tantangan terbesarnya adalah faktor psikologis dan tetap menjaga konsentrasinya. Poincheval dikenal sering memasukkan tubuhnya dalam objek yang aneh dan berbahaya. Sebelumnya Poincheval pernah berada dalam tubuh boneka beruang selama 13 hari.
Jika dia dapat keluar secara sehat dan utuh dari dalam batu tersebut maka tantangan selanjutnya juga tak kalah seru. Dia berencana duduk di atas banyak telur selama tiga atau empat minggu hingga telur menetas. Meski begitu, dari semua yang telah dilakukannya, dia masih memiliki ambisi yang besar untuk dapat berjalan di atas awan. ”Saya telah melakukan uji coba selama lima tahun namun semuanya belum tuntas,” ujar Poincheval.
Meski begitu, seniman asal Prancis Abraham Poincheval justru menghadapi dua tantangan tersebut. Dia memang termotivasi untuk merasakan sensasi mendekati kematian. Caranya, Abraham Poincheval siap menghabiskan waktunya tinggal di dalam batu kapur.
Poincheval dalam aksinya ini akan menjadi jantung yang berdetak dalam batu seberat 12 ton. Poincheval mengaku dia ingin merasakan sensasi saat tubuhnya melengkung secara terus menerus di dalam batu yang padat. Rencananya, dia tinggal di dalam batu selama tujuh hari.
Terlebih, Poincheval melakukan percobaan di Galeri Palais de Tokyo, Paris, Prancis, dengan duduk dan bersandar di bagian tengah batu. Aksi yang dilakukannya dijuluki ”Batu sebagai perjalanan batin untuk mencari tahu arti dunia.” Bagian dalam dari batu kapur ini telah dibentuk sesuai ukuran tubuhnya. Tentu saja ada saluran untuk lubang udara agar dia tetap dapat bernapas.
Bagian dalam rongga batu itu juga terdapat tempat persediaan air minum, sup, serta daging yang telah dikeringkan. Juga tersedia sambungan kabel yang terhubung dengan monitor untuk memantau denyut jantung. Ada pula saluran kabel video untuk memantau perkembangan kondisinya di dalam batu tersebut.
Poincheval telah melakukan persiapan selama sepekan untuk menghadapi ujian berat tersebut. Percobaan unik ini dilangsungkan pada Rabu (22/2) saat beberapa orang yang merupakan tim dari Poincheval menutup setengah bagian batu dengan batu lain. ”Tujuan aksi ini untuk merasakan penuaan batu dengan berada di dalam rongga batu,” ungkap Poincheval, dilansir BBC.
”Ini adalah napasku sendiri dan kemudian batu dengan kehidupannya. Bagian dalam terasa masih lembab karena batu ini baru saja diambil dari pertambangan. Jadi, masih terdapat aliran datang dan pergi antara saya dan batu ini.” Saat itu dengan malu-malu dia menjelaskan bagaimana jika dia hendak buang air kecil.
Dia pun memberanikan diri bercerita pada publik. Dia mengaku akan membuang air kecil dalam botol kosong bekas air mineral dan duduk di atas kontainer kecil untuk mengeluarkannya. ”Batu akan menyerap bau yang muncul. Saya rasa saya dapat menghadapinya,” ungkap Poincheval.
Poincheval menyatakan, salah satu tantangan terbesarnya adalah faktor psikologis dan tetap menjaga konsentrasinya. Poincheval dikenal sering memasukkan tubuhnya dalam objek yang aneh dan berbahaya. Sebelumnya Poincheval pernah berada dalam tubuh boneka beruang selama 13 hari.
Jika dia dapat keluar secara sehat dan utuh dari dalam batu tersebut maka tantangan selanjutnya juga tak kalah seru. Dia berencana duduk di atas banyak telur selama tiga atau empat minggu hingga telur menetas. Meski begitu, dari semua yang telah dilakukannya, dia masih memiliki ambisi yang besar untuk dapat berjalan di atas awan. ”Saya telah melakukan uji coba selama lima tahun namun semuanya belum tuntas,” ujar Poincheval.
(esn)