Dokumen Ungkap ISIS Ajarkan Anggotanya Memakan Manusia
A
A
A
LONDON - Sebuah dokumen kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah pelatihan ISIS di Irak dan Suriah mengungkap bahwa kelompok itu mengajarkan anggotanya menjadi kanibal atau memakan sesama manusia. Dokumen itu ditemukan Quilliam Foundation, kelompok think tank yang berbasis di Inggris.
Doktrin kanibalisme oleh ISIS itu memanfaatkan argumen soal dibolehkannya memakan apa pun ketika tidak ada makanan atau dalam kondisi darurat selama perang. Kelompok Islamic State atau ISIS dalam dokumen kurikulumnya, sebagaimana dilansir Mail Online, Selasa (28/2/2017), membolehkan anggotanya memakan tubuh para musuhnya.
“Kami telah menemukan kurikulum yang digunakan ISIS untuk mengindoktrinasi para militan dan penduduk pribumi di daerah yang berada di bawah kendali mereka,” kata pemimpin eksekutif Quilliam, Haras Rafiq.
”Ada segala macam hal di sana, tapi salah satu yang paling mengerikan adalah bagian dari kanibalisme yang mereka ajarkan di kelas,” lanjut Rafiq.
”Mereka mencoba untuk menggunakan argumen berdasarkan (klaim) teologis bahwa kanibalisme dapat dilakukan ketika tidak ada makanan selama masa ‘jihad’,” imbuh Rafiq, seperti dikutip Daily Record.
”Mereka mengatakan bahwa jika tidak ada persediaan, itu oke untuk membunuh yang lain, non-Muslim atau Muslim yang tidak mengikuti Islam versi mereka,” sambung Rafiq.
”Sebagai seorang Muslim, saya merasa ini benar-benar memuakkan. Mereka bahkan memberikan saran pada bagian-bagian (tubuh) untuk makan dan bagaimana menyajikan daging.”
Doktrin kanibalisme oleh ISIS itu memanfaatkan argumen soal dibolehkannya memakan apa pun ketika tidak ada makanan atau dalam kondisi darurat selama perang. Kelompok Islamic State atau ISIS dalam dokumen kurikulumnya, sebagaimana dilansir Mail Online, Selasa (28/2/2017), membolehkan anggotanya memakan tubuh para musuhnya.
“Kami telah menemukan kurikulum yang digunakan ISIS untuk mengindoktrinasi para militan dan penduduk pribumi di daerah yang berada di bawah kendali mereka,” kata pemimpin eksekutif Quilliam, Haras Rafiq.
”Ada segala macam hal di sana, tapi salah satu yang paling mengerikan adalah bagian dari kanibalisme yang mereka ajarkan di kelas,” lanjut Rafiq.
”Mereka mencoba untuk menggunakan argumen berdasarkan (klaim) teologis bahwa kanibalisme dapat dilakukan ketika tidak ada makanan selama masa ‘jihad’,” imbuh Rafiq, seperti dikutip Daily Record.
”Mereka mengatakan bahwa jika tidak ada persediaan, itu oke untuk membunuh yang lain, non-Muslim atau Muslim yang tidak mengikuti Islam versi mereka,” sambung Rafiq.
”Sebagai seorang Muslim, saya merasa ini benar-benar memuakkan. Mereka bahkan memberikan saran pada bagian-bagian (tubuh) untuk makan dan bagaimana menyajikan daging.”
(mas)