Fakta-fakta Raja Salman, Hafal Alquran hingga Tinggalkan Obama demi Salat

Sabtu, 25 Februari 2017 - 00:33 WIB
Fakta-fakta Raja Salman, Hafal Alquran hingga Tinggalkan Obama demi Salat
Fakta-fakta Raja Salman, Hafal Alquran hingga Tinggalkan Obama demi Salat
A A A
JAKARTA - Raja Kerajaan Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan berkunjung ke Indonesia awal Maret nanti. Indonesia menyambut kunjungan Raja Salman setelah 47 tahun silam Raja Saudi Faisal bin Abdulaziz mendarat di Kemayoran, Jakarta.

Sosok Raja Salman merupakan pemimpin yang menarik, khususnya tentang pribadinya yang religius. Dia pernah meninggalkan Presiden Barack Obama dan Ibu Negara Michelle Obama yang menemuinya di istana, karena sang raja ingin salat setelah mendengar suara azan.

SINDOnews merangkum sederet fakta tentang sosok Raja Salman yang akan jadi tamu istimewa di Indonesia beberapa hari lagi. Berikut rangkumannya;

1. Hafal Alquran di Usia 10 Tahun

Raja Salman lahir pada 31 Desember 1935 di Riyadh. Dia putra Raja Abdulaziz bin Abdulrahman al Saud. Ibunya adalah Hassa binti Ahmad al-Sudairi.

Dia disebut menikah tiga kali, namun tidak dipublikasikan. Dia memiliki beberapa anak, antara lain Pangeran Sultan, Pangeran Mohammed, Pangeran Abdulaziz, Pangeran Faisal, Pangeran Khaled, dan Pangeran Turki.

Raja Salman pernah mengenyam pendidikan di Prancis. Dia hidup di lingkungan keluarga yang dispilin keras. Dia sudah hafal Alquran di usia 10 tahun.

Sebagai Raja Saudi, julukan sebagai Penjaga Dua Masjid Suci melekat padanya. Salah satunya, putranya, Pangeran Sultan merupakan ahli antariksa.

2. Dari Gubernur hingga Jadi Raja Saudi

Salman pernah menjadi Gubernur Riyadh era 1955-1960 dan era 1963-2011. Kemudian, pada November 2011, dia diangkat menjadi Menteri Pertahanan Saudi setelah kematian saudaranya, Putra Mahkota Sultan.

Pada 11 April 2012, Salman yang saat itu menjadi Menteri Pertahanan Saudi berkunjung ke Amerika Serikat (AS). Dia bertemu Presiden Barack Obama.

Pada 18 Juni 2012, Pangeran Salman ditetapkan sebagai Putra Mahkota Saudi, calon pengganti Raja Abdullah yang merupakan saudara tiri.

Pada 28 Agustus 2012, untuk pertama kalinya, Putra Mahkota Salman bertugas sebagai “raja sementara” Saudi setelah Raja Abdullah “cuti khusus”.

Pada 22 Januari 2015, Putra Mahkota Salman secara resmi menjadi raja baru Arab Saudi setelah meninggalnya Raja Abdullah.

2. Tinggalkan Obama demi Salat

Pada 27 Januari 2015, atau beberapa hari setelah Salman dinobatkan sebagai raja baru Saudi, Presiden AS Barack Obama secara resmi menemuinya. Obama dan sang istri, Michelle Obama menemui Raja Salman di istana kerajaan. Michelle saat itu jadi sorotan, karena tidak mengenakan kerudung atau jilbab. Padahal, saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Michelle mengenakan kerudung.

Kunjungan Obama dan Michelle saat itu juga jadi pemberitaan utama media-media internasional. Sebab, Obama dan Ibu Negara AS itu tiba-tiba ditinggalkan Raja Salman setelah suara azan terdengar. Raja Salman “permisi” untuk menjalankan salat.

3. Beri Bonus ke Seluruh PNS Saudi

Tak lama setelah dinobatkan sebagai Raja Saudi pada 22 Januari 2015, Raja Salman membuat gebrakan. Selain merombak kabinet, Raja Salman memberi bonus senilai dua bulan gaji kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dan semua personel militer.

Tidak hanya PNS dan aparat militer, bonus juga diberikan Raja Salman kepada para pensiunan dan para siswa di Saudi.

”Orang-orang terhormat; Anda pantas menerima lebih dan apapun yang saya lakukan tidak akan bisa memberikan apa yang layak bagi Anda,” tulis Raja Salman di akun Twitter-nya, kala itu.

Raja religius ini juga selalu minta doa dari rakyatnya. “Jangan lupakan saya dalam berdoa,” bunyi tweet Raja Salman, tak lama setelah mengumumkan pemberian bonus besar-besaran bagi pegawai Saudi.

4. Memecat Putra Raja Abdullah

Ketika merombak kabinet, Raja Salman membuat kejutan dengan memecat putra Raja Abdullah bin Abdulaziz, Pangeran Khalid yang saat itu menjabat sebagai Kepala Intelijen.

”Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud mengeluarkan perintah kerajaan hari ini, memecat Pangeran Khalid bin Bandar bin Abdul Aziz al-Saud, dari jabatannya sebagai Kepala Intelijen Umum,” bunyi pengumuman Kerajaan Saudi yang dirilis Saudi Press Agency (SPA), pada Jumat, 30 Januari 2015.

Pemecatan putra Raja Abdullah itu hanya seminggu setelah Raja Abdullah meninggal di usia 90 tahun. Tak jelas alasan pemecatan putra Raja Abdullah itu.
Tak hanya Pangeran Khalid, Raja Salman juga memecat Pangeran Mishaal, gubernur wilayah Mekkah.

5. Perintahkan Eksekusi Pangeran Saudi karena Bersalah

Pada Oktober 2016, Raja Salman kembali menuai pujian publik Saudi karena memerintahkan eksekusi terhadap seorang pangeran Saudi yang menembak mati seorang pemuda dalam sebuah perkelahian pada 2004.

Publik Saudi melalui media sosial menilai Raja Salman sebagai raja yang adil dalam penegakan hukum. Pangeran yang dieksekusi adalah Pangeran Turki bin Saud al-Kabir. Eksekusi dijalankakan setelah keluarga korban menolak “uang darah”. Pangeran Turki dieksekusi di alun-alun Riyadh sebagai penegakan hukum.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3709 seconds (0.1#10.140)