Sambangi Indonesia, Raja Salman Akan Kunjungi Jakarta dan Bali
A
A
A
JAKARTA - Pemimpin Arab Saudi, Raja Salman bin Abdul Azis dipastikan akan melakukan kunjungan kerja ke Indonesia. Raja Salman dijadwalakan akan tiba di Indonesia pada tanggal 1 Maret mendatang, dan akan berada di Indonesia selama kurang lebih satu pekan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan Raja Salman akan mengunjungi dua lokasi di Indonesia, yakni Jakarta dan Bali. Ia akan berada di Jakarta pada tanggal 1 hingga 4 Maret, lalu dia akan bertolak ke Bali sampai tanggal 9 Maret.
"Raja Salman mulai tanggal 1 hingga 9 Maret di Indonesia, namun di Jakarta akan melakukan kunjungan kenegaraan dari tanggal 1 hingga 4 Maret. Kunjungan kenegaraan akan diterima Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Bogor. Ini adalah kunjungan bersejarah, terakhir kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia 47 tahun yang lalu," kata Arrmanantha pada Kamis (23/2/2017).
"Tujuannya untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara. Satu hal yang diakui Arab Saudi adalah dalam dua tahun terakhir sejak Presiden Jokowi menjabat, adanya intensitas hubungan kedua negara, melebihi masalah kerja sama haji dan tenaga kerja," sambungnya.
Arrmanantha menuturkan hubungan kedua negara telah bergerak dari hubungan bilateral bukan hanya dalam bidang Haji, tenaga kerja, dan juga peningkatan intensitas kerja sama di berbagai bidang investasi dan perdagangan.
"Dalam hal ini, berbagai niat peningkatan kerja sama investasi tidak saja terfokus pada energi, tapi juga minat dari pihak Arab Saudi untuk melakukan investasi dalam bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan perumahan dan lain sebagainya. Ada niat dari Arab Saudi untuk terlibat aktif, investasi dalam konteks pembangunan inftrastruktur di Indonesia. Ini salah satu yang ingin dikembangkan Indonesia dan menjadi perhatian utama dalam pembahasan kedua kepala negara," ucapnya.
Ia menambahkan, hasil yang diharapkan dalam pertemuan ini adalah adanya beberapa MoU yang ditandatangani. Ada lima perjanjian yang sebelumnya sudah disepakati antara lain kerja sama kebudayaan, kerja sama kesehatan, kerja sama urusan Islam dan wakaf, khususnya promosi Islam moderat melalui dakwah dan pertukaran ulama. MoU lainnya adalah operasi pelayanan udara, meningkatkan peningkatan jumlah penerbangan, dan perjanjian pemberantasan kejahatan.
"Beberapa MoU yang masih dalam tahap finalisasi, masih satu minggu, semoga bisa selesai sehingga jumlah MoU akan bertambah," tukasnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir mengatakan Raja Salman akan mengunjungi dua lokasi di Indonesia, yakni Jakarta dan Bali. Ia akan berada di Jakarta pada tanggal 1 hingga 4 Maret, lalu dia akan bertolak ke Bali sampai tanggal 9 Maret.
"Raja Salman mulai tanggal 1 hingga 9 Maret di Indonesia, namun di Jakarta akan melakukan kunjungan kenegaraan dari tanggal 1 hingga 4 Maret. Kunjungan kenegaraan akan diterima Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Bogor. Ini adalah kunjungan bersejarah, terakhir kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia 47 tahun yang lalu," kata Arrmanantha pada Kamis (23/2/2017).
"Tujuannya untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara. Satu hal yang diakui Arab Saudi adalah dalam dua tahun terakhir sejak Presiden Jokowi menjabat, adanya intensitas hubungan kedua negara, melebihi masalah kerja sama haji dan tenaga kerja," sambungnya.
Arrmanantha menuturkan hubungan kedua negara telah bergerak dari hubungan bilateral bukan hanya dalam bidang Haji, tenaga kerja, dan juga peningkatan intensitas kerja sama di berbagai bidang investasi dan perdagangan.
"Dalam hal ini, berbagai niat peningkatan kerja sama investasi tidak saja terfokus pada energi, tapi juga minat dari pihak Arab Saudi untuk melakukan investasi dalam bidang infrastruktur, seperti pembangunan jalan, penyediaan air bersih dan perumahan dan lain sebagainya. Ada niat dari Arab Saudi untuk terlibat aktif, investasi dalam konteks pembangunan inftrastruktur di Indonesia. Ini salah satu yang ingin dikembangkan Indonesia dan menjadi perhatian utama dalam pembahasan kedua kepala negara," ucapnya.
Ia menambahkan, hasil yang diharapkan dalam pertemuan ini adalah adanya beberapa MoU yang ditandatangani. Ada lima perjanjian yang sebelumnya sudah disepakati antara lain kerja sama kebudayaan, kerja sama kesehatan, kerja sama urusan Islam dan wakaf, khususnya promosi Islam moderat melalui dakwah dan pertukaran ulama. MoU lainnya adalah operasi pelayanan udara, meningkatkan peningkatan jumlah penerbangan, dan perjanjian pemberantasan kejahatan.
"Beberapa MoU yang masih dalam tahap finalisasi, masih satu minggu, semoga bisa selesai sehingga jumlah MoU akan bertambah," tukasnya.
(ian)