Rusia Ajak Indonesia Kerjasama Berangus Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhael Y Galuzin menyatakan, militer Rusia siap melakukan kerjasama dengan negara manapun di dunia, khususnya Indonesia dalam bidang anti-terorisme.
Galuzin menyatakan, militer Rusia selalu dilengkapi dengan peralatan militer terbaru, termasuk dalam melakukan operasi anti-terorisme di Suriah. Keberadaan alat-alat militer ini adalah salah satu kunci keberhasilan Rusia dalam operai anti-teror di Suriah.
Meski demikian, untuk mensukseskan upaya melawan terorisme dalam skala global, Rusia siap melakukan kerjasama dengan seluruh negara, termasuk di dalamnya melakukan kerjasama dengan Indonesia.
"Militer kami selalu terbuka untuk melakukan kerjasama dengan mitra-mitra asing kami, termasuk dengan Angkatan Bersenjata Indonesia," ucap Galuzin, saat perayaan hari Angkatan Bersenjata Rusia di Jakarta pada Rabu (22/2).
Terkait dengan kerjasama militer dan pertahanan Rusia dan Indonesia, Galuzin menyebut ada beberapa perjanjian baru yang ditandatangani Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat kedua melakukan pertemuan di Moskow tahun lalu. Dia berharap kerjasama baru ini bisa memperdalam hubungan kedua negara.
"Kami berharap, bersama dengan rekan Angatan Bersenjata Indonesia, kita akan melakukan upaya bersama untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang militer dan pertahanan," tukasnya.
Galuzin menyatakan, militer Rusia selalu dilengkapi dengan peralatan militer terbaru, termasuk dalam melakukan operasi anti-terorisme di Suriah. Keberadaan alat-alat militer ini adalah salah satu kunci keberhasilan Rusia dalam operai anti-teror di Suriah.
Meski demikian, untuk mensukseskan upaya melawan terorisme dalam skala global, Rusia siap melakukan kerjasama dengan seluruh negara, termasuk di dalamnya melakukan kerjasama dengan Indonesia.
"Militer kami selalu terbuka untuk melakukan kerjasama dengan mitra-mitra asing kami, termasuk dengan Angkatan Bersenjata Indonesia," ucap Galuzin, saat perayaan hari Angkatan Bersenjata Rusia di Jakarta pada Rabu (22/2).
Terkait dengan kerjasama militer dan pertahanan Rusia dan Indonesia, Galuzin menyebut ada beberapa perjanjian baru yang ditandatangani Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat kedua melakukan pertemuan di Moskow tahun lalu. Dia berharap kerjasama baru ini bisa memperdalam hubungan kedua negara.
"Kami berharap, bersama dengan rekan Angatan Bersenjata Indonesia, kita akan melakukan upaya bersama untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang militer dan pertahanan," tukasnya.
(esn)