Aktivis Pasang Spanduk 'Selamat Datang Pengungsi' di Patung Liberty
Rabu, 22 Februari 2017 - 18:14 WIB

Aktivis Pasang Spanduk 'Selamat Datang Pengungsi' di Patung Liberty
A
A
A
NEW YORK - Aksi penolakan terhadap kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap imigran dan pengungsi terus berlanjut. Terbaru, sejumlah aktivis memasang spanduk besar bertuliskan 'Selamat Datang Pengungsi' di depan Patung Liberty. Spanduk tersebut dipasang di dek observasi patung yang berada di Pulau Liberty itu.
Namun, umur spanduk tersebut tidak berlangsung lama. Satu jam kemudian penjaga taman Patung Liberty menurunkan spanduk tersebut. Pihak kepolisian National Park Service mengumumkan bahwa hal itu dilarang dan kini mereka tengah memburu mereka yang telah memasang spanduk tersebut seperti dikutip dari Metro, Rabu (22/2/2017).
Sementara itu, sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai The Alt Statue of Liberty mengaku bertanggung jawab atas pemasangan spanduk tersebut. "Kami tidak punya kelompok formal," kata mereka kepada NBC 4 New York.
"Kami hanya warga biasa yang merasa kami perlu untuk mengatakan sesuatu tentang Amerika yang kami percayai," sambungnya.
Aksi ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap niatan pemerintah Donald Trump mengumumkan rencana untuk mendeportasi imigran ilegal dari AS. Presiden juga akan mengumumkan perintah eksekutif yang telah direvisi terkait imigran, setelah perintah larangan muslim sebelumnya diblokir pengadilan.
Namun, umur spanduk tersebut tidak berlangsung lama. Satu jam kemudian penjaga taman Patung Liberty menurunkan spanduk tersebut. Pihak kepolisian National Park Service mengumumkan bahwa hal itu dilarang dan kini mereka tengah memburu mereka yang telah memasang spanduk tersebut seperti dikutip dari Metro, Rabu (22/2/2017).
Sementara itu, sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai The Alt Statue of Liberty mengaku bertanggung jawab atas pemasangan spanduk tersebut. "Kami tidak punya kelompok formal," kata mereka kepada NBC 4 New York.
"Kami hanya warga biasa yang merasa kami perlu untuk mengatakan sesuatu tentang Amerika yang kami percayai," sambungnya.
Aksi ini muncul sebagai bentuk penolakan terhadap niatan pemerintah Donald Trump mengumumkan rencana untuk mendeportasi imigran ilegal dari AS. Presiden juga akan mengumumkan perintah eksekutif yang telah direvisi terkait imigran, setelah perintah larangan muslim sebelumnya diblokir pengadilan.
(ian)