Ukraina Akan Terapkan Biaya Sewa Crimea, Rusia Murka
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov murka dengan laporan adanya rencana baru yang akan diterapkan pemerintah Ukraina terhadap Crimea. Kiev berencana menerapkan biaya sewa terhadap Crimea kepada Rusia.
"Laporan media pada rencana Crimea dan kemungkinan pencabutan sanksi anti-Rusia tidak lebih dari upaya untuk menarik perhatian dari kegagalan (Petro) Poroshenko untuk melaksanakan perjanjian Minsk," kata Lavrov.
"Tidak mungkin untuk menyewa sesuatu yang memang adalah bagian dari kita," sambungnya, sepeti dilansir Sputnik pada Senin (20/2).
Laporan mengenai adanya rencana baru Ukraina ini diterbitkan oleh New York Times, kemarin. Laporan itu menjelaskan rencana yang diduga panggilan untuk penarikan seluruh pasukan Rusia dari Ukraina timur dan referendum untuk menyewakan Crimea ke Rusia untuk 50-100 tahun.Hal itu dilaporkan ditulis oleh pengacara Donald Trump Michael Cohen, rekan bisnis Trump Felix Sater, anggota parlemen Ukraina Andrii Artemenko, dan mantan penasehat keamanan kemudian-nasional Amerika Serikat (AS), Michael Flynn.
Crimea bergabung Rusia setelah adanya referendum pada tahun 2014 lalu, ketika itu hampir 97 persen dari penduduk wilayah itu memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia.
"Laporan media pada rencana Crimea dan kemungkinan pencabutan sanksi anti-Rusia tidak lebih dari upaya untuk menarik perhatian dari kegagalan (Petro) Poroshenko untuk melaksanakan perjanjian Minsk," kata Lavrov.
"Tidak mungkin untuk menyewa sesuatu yang memang adalah bagian dari kita," sambungnya, sepeti dilansir Sputnik pada Senin (20/2).
Laporan mengenai adanya rencana baru Ukraina ini diterbitkan oleh New York Times, kemarin. Laporan itu menjelaskan rencana yang diduga panggilan untuk penarikan seluruh pasukan Rusia dari Ukraina timur dan referendum untuk menyewakan Crimea ke Rusia untuk 50-100 tahun.Hal itu dilaporkan ditulis oleh pengacara Donald Trump Michael Cohen, rekan bisnis Trump Felix Sater, anggota parlemen Ukraina Andrii Artemenko, dan mantan penasehat keamanan kemudian-nasional Amerika Serikat (AS), Michael Flynn.
Crimea bergabung Rusia setelah adanya referendum pada tahun 2014 lalu, ketika itu hampir 97 persen dari penduduk wilayah itu memilih untuk bergabung kembali dengan Rusia.
(esn)