Kisah Ibu Termuda Inggris, Hamil saat 11 Tahun karena Diperkosa Kakaknya
A
A
A
LONDON - Ketika Tressa Middleton baru berusia 11 tahun, dia hamil setelah diperkosa kakaknya. Sembilan bulan kemudian, dia jadi ibu termuda di Inggris setelah melahirkan seorang bayi perempuan.
Ketika dia pertama kali mengumumkan kehamilannya, dia mengaku bayi itu adalah hasil dari “kecelakaan” akibat mabuk dengan seorang remaja. Itu pengakuan bohong, karena dia takut jika keluarganya tahu tentang kebenarannya.
Setelah jadi ibu, wajah Middleton terpampang di sampul-sampul koran dan majalah di seluruh negeri. Hingga pada usia14 tahun, Middleton akhirnya mengakui siapa ayah sejati dari bayi yang dia lahirkan. Pengakuan itu juga menjadi bantahan atas klaim awal bahwa kehamilannya akibat insiden mabuk.
Keluarga Middleton kaget dengan pengakuan itu dan tidak menyangka jika kakaknya, Jason—yang berusia 16 tahun saat pemerkosaan terjadi—adalah ayah dari bayi yang dilahirkan Middleton.
Tressa Middleton saat jadi ibu di usia 12 tahun. Foto / news.com.au
Setelah dilakukan tes DNA terbukti bahwa Jason memang ayah dari bayi tersebut. Dalam sidang pada tahun 2009, Jason dihukum penjara selama empat tahun.
Middlton dipaksa memberikan bayi perempuannya untuk diadopsi pada tahun 2008—hanya dua tahun setelah bayi itu lahir—yang sekarang akan menjadi usia yang sama ketika Middleton pertama kali hamil.
Hanya empat tahun setelah bayinya diadopsi, Middleton hamil untuk kedua kalinya ketika dia berusia 18 tahun. Ayah dari calon bayinya adalah tunangannya, Darren. Tetapi nasib tragis dialami calon bayi tersebut. Si jabang bayi meninggal enam bulan sebelum jadwal kelahirannya setelah detak jatungnya berhenti berdetak.
”Saya pergi ke Rumah Sakit St John di Livingston di pagi hari,” katanya bercerita kepada The Sun, yang dikutip Selasa (14/2/2017). ”Saya telah mengalami pendarahan dan kesakitan. Mereka mengatakan kepada saya, tidak ada detak jantung,” lanjut Middleton, yang kini berusia 23 tahun.
Middleton yang kini berjuang untuk hamil lagi, merasa berdosa dan seolah-olah dia sedang dihukum karena membiarkan putri sulungnya beberapa tahun silam.
Tapi, putus asa Middleton telah berubah menjadi sukacita setelah mengetahui bahwa pada bulan ini dia mengandung calon bayi dari pasangannya, Darren. ”Saya tidak akan membiarkan yang satu ini pergi,” ujarnya.
Ketika dia pertama kali mengumumkan kehamilannya, dia mengaku bayi itu adalah hasil dari “kecelakaan” akibat mabuk dengan seorang remaja. Itu pengakuan bohong, karena dia takut jika keluarganya tahu tentang kebenarannya.
Setelah jadi ibu, wajah Middleton terpampang di sampul-sampul koran dan majalah di seluruh negeri. Hingga pada usia14 tahun, Middleton akhirnya mengakui siapa ayah sejati dari bayi yang dia lahirkan. Pengakuan itu juga menjadi bantahan atas klaim awal bahwa kehamilannya akibat insiden mabuk.
Keluarga Middleton kaget dengan pengakuan itu dan tidak menyangka jika kakaknya, Jason—yang berusia 16 tahun saat pemerkosaan terjadi—adalah ayah dari bayi yang dilahirkan Middleton.
Tressa Middleton saat jadi ibu di usia 12 tahun. Foto / news.com.au
Setelah dilakukan tes DNA terbukti bahwa Jason memang ayah dari bayi tersebut. Dalam sidang pada tahun 2009, Jason dihukum penjara selama empat tahun.
Middlton dipaksa memberikan bayi perempuannya untuk diadopsi pada tahun 2008—hanya dua tahun setelah bayi itu lahir—yang sekarang akan menjadi usia yang sama ketika Middleton pertama kali hamil.
Hanya empat tahun setelah bayinya diadopsi, Middleton hamil untuk kedua kalinya ketika dia berusia 18 tahun. Ayah dari calon bayinya adalah tunangannya, Darren. Tetapi nasib tragis dialami calon bayi tersebut. Si jabang bayi meninggal enam bulan sebelum jadwal kelahirannya setelah detak jatungnya berhenti berdetak.
”Saya pergi ke Rumah Sakit St John di Livingston di pagi hari,” katanya bercerita kepada The Sun, yang dikutip Selasa (14/2/2017). ”Saya telah mengalami pendarahan dan kesakitan. Mereka mengatakan kepada saya, tidak ada detak jantung,” lanjut Middleton, yang kini berusia 23 tahun.
Middleton yang kini berjuang untuk hamil lagi, merasa berdosa dan seolah-olah dia sedang dihukum karena membiarkan putri sulungnya beberapa tahun silam.
Tapi, putus asa Middleton telah berubah menjadi sukacita setelah mengetahui bahwa pada bulan ini dia mengandung calon bayi dari pasangannya, Darren. ”Saya tidak akan membiarkan yang satu ini pergi,” ujarnya.
(mas)