Viral Foto Menyentuh Hati Keluarga Muslim dan Yahudi Demo Bareng di AS
Viral Foto Menyentuh Hati Keluarga Muslim dan Yahudi Demo Bareng di AS
A
A
A
CHICAGO - Sebuah foto menyentuh hati dari persahabatan keluarga Muslim dan Yahudi yang tak sengaja bertemu dalam demo bersama di Bandara Internasional O’Hare, Amerika Serikat (AS), viral di media sosial. Dari demo bareng, persahabatan dua keluarga beda agama ini berlanjut dengan makan malam bersama.
Foto menyentuh hati itu merupakan bidikan fotografer Chicago Tribune, Nuccio DiNuzoo. Foto itu menunjukkan gadis Muslim berusia tujuh tahun, Meryem Yildrim, dengan busana jilbab dipanggul ayahnya. Dia bertatap muka dengan Adin Benddat-Appel, 9, bocah Yahudi dengan busana khasnya, yang juga dipanggul ayahnya.
Dua keluarga itu kompak demo bersama pada menentang larangan masuk imigran asal tujuh negara Muslim ke AS oleh pemerintah Presiden Donald Trump pada 30 Januari 2017. Sejak pertemuan dalam demo itu, keluarga Benddat-Appel mengundang keluarga Yildrim untuk makan malam pada Jumat (10/2/2017) atau dalam tradisi Yahudi dikenal sebagai hari Shabbat.
![Viral Foto Menyentuh Hati Keluarga Muslim dan Yahudi Demo Bareng di AS]()
Foto / Terrence Antonio James / Chicago Tribune
Tak hanya makan malam, keluarga Yildrim bahkan menjalankan salat di rumah Rabbi Jordan Bendat-Appel (ayah dari Adin Bendat-Appel).
”Bahkan dua keluarga yang normal berdiri di samping satu sama lain menjadi inspirasi, itulah cara gila dunia ini,” kata Fatih Yildirim, ayah Yildrim, mengomentari foto viral dua keluarga mereka saat duduk di ruang tamu dari teman Yahudi barunya.
”Kami tidak ingin gila untuk anak-anak kita di masa depan. Kita harus keluar dari gelembung kami atau zona nyaman, dan menggapai orang lain lalu berkomunikasi,” ujar Fatih.
![Viral Foto Menyentuh Hati Keluarga Muslim dan Yahudi Demo Bareng di AS]()
Foto / Terrence Antonio James / Chicago Tribune
Dalam foto demo bersama yang viral itu, Adin mengenakan kippah (penutup kepala khas Yahudi) dipanggul ayahnya sambil memegang tulisan “Benci tidak memiliki rumah di sini”. Sedangkan Meryem yang memakai jilbab hitam memegang tulisan “Cinta”.
Dari pertemuan di demonstrasi, dua keluarga itu terus kontak dan bertukar informasi. “Keluarga (saya) tidak pergi ke demo untuk mencoba membuat pertemanan baru. Tapi, ketika saya bertemu Fatih, saya mengenal dia hanya sebagai orang yang baik dan merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk bisa terhubung jika dia terbuka untuk itu,” kata Jordan.
Sejak foto demo mereka viral, Fatih mengaku mendapat kritik di media Turki. Dia dikritik agar menjauhkan diri dari hal itu.
Foto menyentuh hati itu merupakan bidikan fotografer Chicago Tribune, Nuccio DiNuzoo. Foto itu menunjukkan gadis Muslim berusia tujuh tahun, Meryem Yildrim, dengan busana jilbab dipanggul ayahnya. Dia bertatap muka dengan Adin Benddat-Appel, 9, bocah Yahudi dengan busana khasnya, yang juga dipanggul ayahnya.
Dua keluarga itu kompak demo bersama pada menentang larangan masuk imigran asal tujuh negara Muslim ke AS oleh pemerintah Presiden Donald Trump pada 30 Januari 2017. Sejak pertemuan dalam demo itu, keluarga Benddat-Appel mengundang keluarga Yildrim untuk makan malam pada Jumat (10/2/2017) atau dalam tradisi Yahudi dikenal sebagai hari Shabbat.
Tak hanya makan malam, keluarga Yildrim bahkan menjalankan salat di rumah Rabbi Jordan Bendat-Appel (ayah dari Adin Bendat-Appel).
”Bahkan dua keluarga yang normal berdiri di samping satu sama lain menjadi inspirasi, itulah cara gila dunia ini,” kata Fatih Yildirim, ayah Yildrim, mengomentari foto viral dua keluarga mereka saat duduk di ruang tamu dari teman Yahudi barunya.
”Kami tidak ingin gila untuk anak-anak kita di masa depan. Kita harus keluar dari gelembung kami atau zona nyaman, dan menggapai orang lain lalu berkomunikasi,” ujar Fatih.
Dalam foto demo bersama yang viral itu, Adin mengenakan kippah (penutup kepala khas Yahudi) dipanggul ayahnya sambil memegang tulisan “Benci tidak memiliki rumah di sini”. Sedangkan Meryem yang memakai jilbab hitam memegang tulisan “Cinta”.
Dari pertemuan di demonstrasi, dua keluarga itu terus kontak dan bertukar informasi. “Keluarga (saya) tidak pergi ke demo untuk mencoba membuat pertemanan baru. Tapi, ketika saya bertemu Fatih, saya mengenal dia hanya sebagai orang yang baik dan merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk bisa terhubung jika dia terbuka untuk itu,” kata Jordan.
Sejak foto demo mereka viral, Fatih mengaku mendapat kritik di media Turki. Dia dikritik agar menjauhkan diri dari hal itu.
(mas)
Explore More