Sejumlah Negara Hubungi Hamas Soal Tentara Israel yang Ditawan
A
A
A
JERUSALEM - Figur pemimpin senior Hamas Musa Abu Marzouk mengatakan beberapa negara telah menghubungi Hamas untuk mendapatkan informasi tentang tentara Israel yang ditawan kelompok itu. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah pernyataan yang dirilis di website kelompok itu.
Pernyataan ini datang hanya beberapa jam setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa Hamas telah menerima beberapa proposal mediasi untuk melaksanakan pertukaran tawanan dengan Israel. Brigade Al-Qassam adalah sayap militer kelompok Hamas.
"Israel harus menghormati pertukaran tawanan terakhir sebelum memulai berbicara tentang yang baru," kata Abu Marzouk kepada negara-negara tersebut seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (10/2/2017).
Hamas telah beberapa kali memperpanjang kondisi untuk memulai pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan Israel. Israel sendiri telah kembali memenjarakan semua mantan tahanan Palestina setelah mereka dibebaskan usai kesepakatan terakhir dicapai para 2011. Hamas menuntut bahwa tahanan tersebut dibebaskan kembali sebelum pembicaraan lebih lanjut.
"Saat ini, 60 mantan tahanan yang dibebaskan pada pertukaran tahanan tahun 2011 telah kembali ke dalam penjara-penjara Israel dan bukan atas tuntutan baru," kelompok hak asasi mengatakan.
Hamas sendiri telah menolak untuk mengungkapkan informasi tentang tawanan Israel yang dikatakan oleh sayap militernya berada di tahanan. Namun, Al-Qassam tidak mengatakan apakah mereka hidup atau mati.
Meski begitu, Al-Qassam mengisyaratkan bahwa setidaknya salah satu dari mereka masih hidup karena sebelumnya mengatakan ia pingsan ketika menyaksikan pemakaman ayahnya. Israel juga mengatakan kehilangan dua warganya dimana Al-Qassam mengatakan berada dalam tahanan nya.
Pernyataan ini datang hanya beberapa jam setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa Hamas telah menerima beberapa proposal mediasi untuk melaksanakan pertukaran tawanan dengan Israel. Brigade Al-Qassam adalah sayap militer kelompok Hamas.
"Israel harus menghormati pertukaran tawanan terakhir sebelum memulai berbicara tentang yang baru," kata Abu Marzouk kepada negara-negara tersebut seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (10/2/2017).
Hamas telah beberapa kali memperpanjang kondisi untuk memulai pembicaraan tentang kesepakatan pertukaran tahanan baru dengan Israel. Israel sendiri telah kembali memenjarakan semua mantan tahanan Palestina setelah mereka dibebaskan usai kesepakatan terakhir dicapai para 2011. Hamas menuntut bahwa tahanan tersebut dibebaskan kembali sebelum pembicaraan lebih lanjut.
"Saat ini, 60 mantan tahanan yang dibebaskan pada pertukaran tahanan tahun 2011 telah kembali ke dalam penjara-penjara Israel dan bukan atas tuntutan baru," kelompok hak asasi mengatakan.
Hamas sendiri telah menolak untuk mengungkapkan informasi tentang tawanan Israel yang dikatakan oleh sayap militernya berada di tahanan. Namun, Al-Qassam tidak mengatakan apakah mereka hidup atau mati.
Meski begitu, Al-Qassam mengisyaratkan bahwa setidaknya salah satu dari mereka masih hidup karena sebelumnya mengatakan ia pingsan ketika menyaksikan pemakaman ayahnya. Israel juga mengatakan kehilangan dua warganya dimana Al-Qassam mengatakan berada dalam tahanan nya.
(ian)