Ratusan Masjid di Inggris Buka Pintu bagi Non-Muslim Bertanya soal Islam

Senin, 06 Februari 2017 - 08:46 WIB
Ratusan Masjid di Inggris...
Ratusan Masjid di Inggris Buka Pintu bagi Non-Muslim Bertanya soal Islam
A A A
BIRMINGHAM - Lebih dari 150 masjid di Inggris membuka pintu bagi seluruh warga Inggris, terutama non-Muslim untuk bertanya tentang Islam yang sebenarnya. Gerakan ratusan masjid untuk membuka pintu bagi warga non-Muslim itu untuk melawan kesalahapahaman tentang Islam terkait aksi kelompok radikal seperti ISIS.

Lebih dari 150 masjid di Inggris itu ambil bagian dalam gerakan yang diberi nama ”Visit My Mosque”. Para pemuka Muslim di Inggris kompak melawan kefanatikan terhadap kelompok radikal yang mencoreng nama Islam.

Gerakan “Visit My Mosque” dibuka pada Minggu sore waktu Inggris. Gerakan itu memicu banyak warga Inggris berdatangan karena penasaran.

Acara itu diprakarsasi oleh Dewan Muslim Inggris (MCB) yang berjanji akan menjawab setiap pertanyaan pengunjung masjid. MCB membebaskan pengunjung yang datang dari semua komunitas agama. MCB juga menegaskan tidak ada individu yang dianggap terlarang untuk datang.

Salah satu masjid yang jadi fokus dalam gerakan itu adalah Masjid Paigham-e-Islam di Birmingham, kota kedua terbesar di Inggris. Pemuka di masjid itu melayani setiap pertanyaan tentang hukum syariah Islam, pandangan Muslim tentang Yesus hingga apa yang dilakukan pihak masjid untuk melawan kelompok Islamic State atau ISIS.

Jeremy Corbyn, pemimpin Partai Buruh—partai oposisi utama di Inggris—ambil bagian dalam acara itu. Dia mengunjungi masjid di Finsbury Park, London utara. ”Minum teh bersama-sama jauh lebih efektif daripada menuangkan beton untuk membangun dinding,” tulis dia di Twitter yang membandingkan gerakan inklusif Muslim Inggris dengan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.

Adrees Sharif, seorang jemaah masjid dan pejabat MCB, mengatakan inisiatif gerakan “Visit My Mosque” bertujuan untuk memperkuat ikatan antara Muslim dan masyarakat Inggris.

”Kami ingin menciptakan dialog bukan debat. Ketika Anda sedang berdebat Anda bertujuan untuk memenangkan argumen, tetapi ketika Anda terlibat dalam dialog Anda berbagi keyakinan Anda,” ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (6/2/2017).

Gerakan ini pernah digelar tahun 2016 lalu. Pada tahun ini, jumlah masjid yang ambil bagian dalam gerakan tersebut mencapai dua kali lipat dari sebelumnya, di mana pada tahun 2016 ada 82 masjid yang ambil bagian.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0888 seconds (0.1#10.140)