Warga Yahudi dan Kristen Lindungi Muslim Salat Jumat di Masjid Kanada
A
A
A
TORONTO - Kelompok multi-iman dari komunitas Yahudi dan Kristen merentangkan tangan membentuk lingkaran mengitari beberapa masjid di Kanada. Mereka membentuk “cincin perdamaian” untuk melindungi para warga Muslim yang menjalankan salat Jumat.
Aksi solidaritas itu ditunjukkan kelompok multi-iman di Kanada setelah enam jemaah masjid Kota Quebec ditembak mati saat sedang salat pada hari Minggu (29/1/2017) malam. Ada ratusan warga lintas agama yang membentuk lingkaran manusia di luar masjid di Toronto, Edmonton dan St John saat warga Muslim menjalankan salat Jumat di dalamnya.
Kelompok Yahudi yang menjalankan aksi solidaritas untuk warga Muslim Kanada itu adalah kelompok Holy Blossom Temple yang dipimpin Rabbi Yael Splansky. ”Tidak ada warga Kanada yang harus takut untuk pergi ke rumah ibadah mereka untuk beribadah,” kata Splansky.
“Itu (penembakan di masjid Kota Quebec) adalah adegan menakutkan. Bayangkan orang-orang yang beriman akan berdoa dalam damai, yang akan berdoa untuk perdamaian, berada pada risiko. Rumah ibadah yang sakral dan harus dilindungi,” katanya, seperti dikutip IB Times, Sabtu (4/2/2017).
Baca:
Jemaah Masjid Quebec Korban Pembantaian Dimakamkan, PM Kanada Menangis
Sedangkan kelompok Kristen yang ikut aksi solidaritas untuk melindungi warga Muslim yang salat Jumat adalah kelompok United Church Fairlawn.
Solidaritas dari komunitas lintas iman itu disambut warga Muslim. ”Saya terkejut dan saya tidak percaya atas apa yang saya lihat ini,” kata Ahmed Jomha, salah satu jemaah Muslim yang menjalankan salat Jumat di sebuah masjid di Edmonton.
”Sungguh menakjubkan bagi saya untuk melihat dukungan dari orang yang berbeda datang bersama-sama. Saya tidak bisa menjelaskannya,” ujarnya.
Juru bicara untuk Jemaah Muslim Ahmadiyah (sebuah organisasi Islam di Toronto), Jari Qudrad, juga tersentuh oleh “pertunjukan cinta” dari komunitas lintas agama. ”Ini hanya melangkah untuk menunjukkan semangat sejati warga Kanada dan bagaimana sikap mereka yang inklusif dan multikultural,” ujar Qudrad. ”Mereka selalu bersedia untuk membantu dan tetap bersatu.”
Aksi solidaritas itu ditunjukkan kelompok multi-iman di Kanada setelah enam jemaah masjid Kota Quebec ditembak mati saat sedang salat pada hari Minggu (29/1/2017) malam. Ada ratusan warga lintas agama yang membentuk lingkaran manusia di luar masjid di Toronto, Edmonton dan St John saat warga Muslim menjalankan salat Jumat di dalamnya.
Kelompok Yahudi yang menjalankan aksi solidaritas untuk warga Muslim Kanada itu adalah kelompok Holy Blossom Temple yang dipimpin Rabbi Yael Splansky. ”Tidak ada warga Kanada yang harus takut untuk pergi ke rumah ibadah mereka untuk beribadah,” kata Splansky.
“Itu (penembakan di masjid Kota Quebec) adalah adegan menakutkan. Bayangkan orang-orang yang beriman akan berdoa dalam damai, yang akan berdoa untuk perdamaian, berada pada risiko. Rumah ibadah yang sakral dan harus dilindungi,” katanya, seperti dikutip IB Times, Sabtu (4/2/2017).
Baca:
Jemaah Masjid Quebec Korban Pembantaian Dimakamkan, PM Kanada Menangis
Sedangkan kelompok Kristen yang ikut aksi solidaritas untuk melindungi warga Muslim yang salat Jumat adalah kelompok United Church Fairlawn.
Solidaritas dari komunitas lintas iman itu disambut warga Muslim. ”Saya terkejut dan saya tidak percaya atas apa yang saya lihat ini,” kata Ahmed Jomha, salah satu jemaah Muslim yang menjalankan salat Jumat di sebuah masjid di Edmonton.
”Sungguh menakjubkan bagi saya untuk melihat dukungan dari orang yang berbeda datang bersama-sama. Saya tidak bisa menjelaskannya,” ujarnya.
Juru bicara untuk Jemaah Muslim Ahmadiyah (sebuah organisasi Islam di Toronto), Jari Qudrad, juga tersentuh oleh “pertunjukan cinta” dari komunitas lintas agama. ”Ini hanya melangkah untuk menunjukkan semangat sejati warga Kanada dan bagaimana sikap mereka yang inklusif dan multikultural,” ujar Qudrad. ”Mereka selalu bersedia untuk membantu dan tetap bersatu.”
(mas)