AI Kritik Kinerja Polisi Filipina Dalam Upaya Berantas Narkoba

Rabu, 01 Februari 2017 - 13:21 WIB
AI Kritik Kinerja Polisi Filipina Dalam Upaya Berantas Narkoba
AI Kritik Kinerja Polisi Filipina Dalam Upaya Berantas Narkoba
A A A
MANILA - Amnesty Internasional (AI) dalam laporannya terbarunya menyebut polisi Filipina bertindak layaknya penjahat dalam upaya membentas narkoba. AI menyebut, polisi menggunakan segala cara, mulai dari penyiksaan, hingga pembunuhan untuk mencapai tujuan mereka.
laporan yang didasari atas hasil investigasi terhadap 59 pembunuhan di 20 kota di Filipina itu menunjukan tindakan kejam ini disebabkan oleh tekanan yang datang dari pemerintah Filipina terhadap pihak kepolisian.
"Sebagian besar pembunuhan itu diselidiki tampaknya merupakan pembunuhan di luar hukum dan sengaja dilakukan atas perintah atau dengan keterlibatan atau persetujuan pemerintah Filipina," bunyi laporan AI.
"Tekanan tiada henti pemerintah Presiden Rodrigo Duterte pada polisi untuk memberikan hasil dalam operasi anti-narkoba telah membantu mendorong polisi melakukan praktek-praktek kejam," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (1/2).
AI menuturkan, mereka mendapatkan pengakuan dari seorang polisi senior Filipina, setiap pembunuhan yang dilakukan mendapatkan apresiasi berupa uang dari pemerintah Filipina. Untuk setiap pembunuhan polisi mendapatkan USD 160, sedangkan untuk setiap penangkapan polisi tidak mendapatkan apa-apa.
Amnesty kemudian melaporkan beberapa polisi mendapatkan pengharagaan karena membawa mayat gembong narkoba. Selain itu polisi juga dilaporkan mencuri dari rumah korban, dan menyewa pembunuh bayaran.
"Polisi berperilaku seperti dunia kriminal, dimana mereka seharusnya menegakkan hukum, dengan melaksanakan eksekusi di luar dengan hukum menyamar sebagai pembunuh dan mengontrak pembunuh," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2770 seconds (0.1#10.140)