Jalani Ritual Menunggu Kiamat, 5 Anggota Sekte Agama di Benin Tewas
A
A
A
ADJARRA - Lima anggota sekte anti-Voodoo, sebuah sekte agama di Benin, Afrika Barat, tewas setelah menghirup asap dupa dalam ritual yang mereka sebut sebagai ritual menunggu “akhir dunia atau kiamat”. Sekte itu bagian dari komunitas “Gereja Sangat Kudus” dari Baname, Benin.
Selain lima orang tewas karena asfiksia, beberapa orang lainnya dirawat di rumah sakit di Kota Adjarra, Dekat Ibu Kota Porto Novo. Ritual itu berlangsung akhir pekan lalu.
”Dengan bantuan kain tua, kami menutup semua pintu keluar ke ruang doa sebelum menggunakan arang pijar dan dupa untuk mempersiapkan turunnya roh kudus,” kata korban selamat, Yves Aboua, kepada Reuters, Selasa (31/1/2017).
Dia menjelaskan anggota komunitas gereja diberitahu untuk tinggal di kamar doa mereka sampai Minggu, 29 Januari 2017, sehingga “tidak ada yang harus bertanggung jawab” ketika dunia berakhir.
Sekte anti-Voodoo memiliki ribuan pengikut di Benin. Pemimpin sekte, Vicentia Chanvoukini, dianggap sebagai dewa oleh para anggota sekte.
Sekte ini menentang praktik ilmu hitam yang tersebar luas di Benin. Anggota gereja di Baname sering bentrok dengan para penganut agama lain di negara Afrika Barat, di mana sejumlah umat beragama di kawasan itu telah memasukkan beberapa praktik Voodoo dalam keyakinan mereka.
Negara ini memiliki liburan Voodoo nasional, yang jatuh pada tanggal 10 Januari. Pada tanggal itu, orang-orang berkumpul di jalan-jalan untuk menyembelih hewan, berdoa dan mengunjungi lokasi sakral.
Selain lima orang tewas karena asfiksia, beberapa orang lainnya dirawat di rumah sakit di Kota Adjarra, Dekat Ibu Kota Porto Novo. Ritual itu berlangsung akhir pekan lalu.
”Dengan bantuan kain tua, kami menutup semua pintu keluar ke ruang doa sebelum menggunakan arang pijar dan dupa untuk mempersiapkan turunnya roh kudus,” kata korban selamat, Yves Aboua, kepada Reuters, Selasa (31/1/2017).
Dia menjelaskan anggota komunitas gereja diberitahu untuk tinggal di kamar doa mereka sampai Minggu, 29 Januari 2017, sehingga “tidak ada yang harus bertanggung jawab” ketika dunia berakhir.
Sekte anti-Voodoo memiliki ribuan pengikut di Benin. Pemimpin sekte, Vicentia Chanvoukini, dianggap sebagai dewa oleh para anggota sekte.
Sekte ini menentang praktik ilmu hitam yang tersebar luas di Benin. Anggota gereja di Baname sering bentrok dengan para penganut agama lain di negara Afrika Barat, di mana sejumlah umat beragama di kawasan itu telah memasukkan beberapa praktik Voodoo dalam keyakinan mereka.
Negara ini memiliki liburan Voodoo nasional, yang jatuh pada tanggal 10 Januari. Pada tanggal itu, orang-orang berkumpul di jalan-jalan untuk menyembelih hewan, berdoa dan mengunjungi lokasi sakral.
(mas)