Bencana Kebakaran Hutan di Chili, 10 Tewas
A
A
A
SANTIAGO - Sebuah rangkaian kebakaran hutan di bagian tengah dan selatan Chili telah menjadi bencana. Sedikitnya 10 orang tewas dan ribuan rumah hancur serta menghanguskan area seluas tiga kali ukuran kota New York, kata pihak berwenang.
"Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini, tidak pernah dalam sejarah Chili. Pasukan pemadam kebakaran telah melakukan segala sesuatu yang mungkin dilakukan dan akan berlanjut sampai mereka dapat menguasai dan mengontrol kebakaran tersebut," kata Presiden Michelle Bachelet, yang telah mengumumkan keadaan darurat pada awal pekan ini.
Dikutip dari CNN, Sabtu (28/1/2017), para korban kebanyakan adalah petugas pemadam yang berjuang memadamkan lebih dari 100 kebakaran yang terpisah. Menurut laporan pemerintah, baru setengah dari jumlah kebakaran yang masih terkendali.
Bachelet mengatakan ia berencana untuk bertemu dengan kepala intelijen polisi dan angkatan bersenjata untuk membahas investigasi terhada penyebab kebakaran. "Karena ada beberapa poin, kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa mungkin ada komponen yang disengaja di sini," katanya.
"Kami sangat mengikuti peristiwa ini dan telah menyelidiki selama beberapa hari, dan Saya ingin tahu seberapa jauh kita sudah melakukannya," imbuh Bachelet.
Kebakaran hutan di Chili telah berlangsung selama dua minggu dan menyebar dengan cepat di tengah suhu yang tinggi dan kekeringan yang sedang berlangsung. Hampir 24 ribu hektar, sekitar tiga kali ukuran New York, telah terbakar.
Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Peru telah mengirim bantuan internasional untuk memerangi kebakaran berikut deklarasi keadaan darurat di beberapa daerah yang terkena dampak. Selain itu, bantuan dari Meksiko dan Kolombia diperkirakan tiba pekan ini.
"Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini, tidak pernah dalam sejarah Chili. Pasukan pemadam kebakaran telah melakukan segala sesuatu yang mungkin dilakukan dan akan berlanjut sampai mereka dapat menguasai dan mengontrol kebakaran tersebut," kata Presiden Michelle Bachelet, yang telah mengumumkan keadaan darurat pada awal pekan ini.
Dikutip dari CNN, Sabtu (28/1/2017), para korban kebanyakan adalah petugas pemadam yang berjuang memadamkan lebih dari 100 kebakaran yang terpisah. Menurut laporan pemerintah, baru setengah dari jumlah kebakaran yang masih terkendali.
Bachelet mengatakan ia berencana untuk bertemu dengan kepala intelijen polisi dan angkatan bersenjata untuk membahas investigasi terhada penyebab kebakaran. "Karena ada beberapa poin, kita tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa mungkin ada komponen yang disengaja di sini," katanya.
"Kami sangat mengikuti peristiwa ini dan telah menyelidiki selama beberapa hari, dan Saya ingin tahu seberapa jauh kita sudah melakukannya," imbuh Bachelet.
Kebakaran hutan di Chili telah berlangsung selama dua minggu dan menyebar dengan cepat di tengah suhu yang tinggi dan kekeringan yang sedang berlangsung. Hampir 24 ribu hektar, sekitar tiga kali ukuran New York, telah terbakar.
Prancis, Rusia, Amerika Serikat dan Peru telah mengirim bantuan internasional untuk memerangi kebakaran berikut deklarasi keadaan darurat di beberapa daerah yang terkena dampak. Selain itu, bantuan dari Meksiko dan Kolombia diperkirakan tiba pekan ini.
(ian)