Diduga Jadi Mata-mata AS, Perwira Intelijen Rusia Diciduk
A
A
A
MOSKOW - Sejumlah media Rusia mengabarkan penangkapan terhadap empat orang terkait dugaan aksi spinonase. Para tersangka, dimana dua diantaranya adalah perwira badan intelijen Rusia FSB, diduga telah memberikan informasi kepada badan intelijen Amerika Serikat (AS).
Sergei Mikhailov, yang bekerja untuk FSB, ditangkap pada bulan Desember lalu bersama dengan Ruslan Stoyanov, seorang manajer untuk perusahaan keamanan cyber terbesar di Rusia. Stoyanov juga didakwa dengan dugaan makar. Demikian laporan surat kabar ekonomi Kommersant.
Selain keduanya, menurut stasiun televisi REN-TV, aparat juga menangkap perwira FSB lainnya Dmitry Dokuchev dan seorang lainnya yang identitasnya tidak diketahui.
Dikutip USA Today dari REN-TV, Jumat (27/1/2017), Stoyanov diduga mengembangkan program yang diperkenalkan ke sistem komputer bank terkemuka untuk mengumpulkan informasi istimewa pada pelanggan. Informasi itu kemudian dijual ke Barat.
Sedangkan Mikhailov diyakini memberikan petunjuk kepada intelijen AS tentang Vladimir Fomenko dan perusahaan penyewaan serversnya King Servers. Perusahaan keamanan cyber Threat Connect pada tahun lalu mengidentifikasi King Servers sebagai "nexus informasi". Informasi ini digunakan oleh para hacker yang bekerja untuk Rusia menyerang sistem pemilihan di Arizona dan Illinois.
Mikhailov ditangkap selama pertemuan FSB pada awal Desember lalu ketika petugas datang ke ruangan, meletakkan tas di atas kepalanya dan membawanya pergi. Penyebab penangkapan tidak jelas. Surat kabar Novaya Gazeta hanya mengatakan FSB menemukan dugaan keterlibatan Mikhailov dalam sebuah rencana setelah AS menuduh King Servers terlibat serangan cyber.
Sergei Mikhailov, yang bekerja untuk FSB, ditangkap pada bulan Desember lalu bersama dengan Ruslan Stoyanov, seorang manajer untuk perusahaan keamanan cyber terbesar di Rusia. Stoyanov juga didakwa dengan dugaan makar. Demikian laporan surat kabar ekonomi Kommersant.
Selain keduanya, menurut stasiun televisi REN-TV, aparat juga menangkap perwira FSB lainnya Dmitry Dokuchev dan seorang lainnya yang identitasnya tidak diketahui.
Dikutip USA Today dari REN-TV, Jumat (27/1/2017), Stoyanov diduga mengembangkan program yang diperkenalkan ke sistem komputer bank terkemuka untuk mengumpulkan informasi istimewa pada pelanggan. Informasi itu kemudian dijual ke Barat.
Sedangkan Mikhailov diyakini memberikan petunjuk kepada intelijen AS tentang Vladimir Fomenko dan perusahaan penyewaan serversnya King Servers. Perusahaan keamanan cyber Threat Connect pada tahun lalu mengidentifikasi King Servers sebagai "nexus informasi". Informasi ini digunakan oleh para hacker yang bekerja untuk Rusia menyerang sistem pemilihan di Arizona dan Illinois.
Mikhailov ditangkap selama pertemuan FSB pada awal Desember lalu ketika petugas datang ke ruangan, meletakkan tas di atas kepalanya dan membawanya pergi. Penyebab penangkapan tidak jelas. Surat kabar Novaya Gazeta hanya mengatakan FSB menemukan dugaan keterlibatan Mikhailov dalam sebuah rencana setelah AS menuduh King Servers terlibat serangan cyber.
(ian)