Kuwait Eksekusi 7 Tahanan, Termasuk Anggota Keluarga Kerajaan
A
A
A
KUWAIT CITY - Kuwait telah mengeksekusi tujuh tahanan untuk pertama kalinya sejak 2013. Dari tujuh tahanan yang dieksekusi, salah satunya adalah anggota keluarga kerajaan yang berkuasa.
"Mereka digantung di penjara pusat," menurut sebuah pernyataan yang disiarkn oleh kantor berita negara Kuna seperti dinukil dari BBC, Rabu (25/1/2017).
Anggota kerajaan yang dieksekusi bernama Faisal Abudallah Al Jaber Al Sabah. Ia dihukum karena pembunuhan berencana dan kepemilikan ilegal senjata api. Al Sabah dinyatakan bersalah membunuh pangeran Kuwait lainnya pada tahun 2010.
Para tahanan dieksekusi lainnya termasuk warga negara dari Filipina, Mesir, Ethiopia dan Bangladesh. Mereka dihukum karena berbagai pelanggaran termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan dan pemerkosaan.
Di antara tahanan yang dieksekusi juga terdapat warga Kuwait bernama Nusra al-Enezi. Ia dihukum karena membakar tenda selama pesta pernikahan untuk suaminya yang menikahi istri kedua. Kebakaran itu menewaskan lebih dari 50 orang.
Dieksekusinya salah satu anggota kerajaan adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi. Namun tidak diketahui, berapa anggota keluarga kerajaan di negara-negara Teluk yang dipenjara atau dieksekusi. Kasus tersebut memberika bukti bahwa tidak ada orang yang kebal hukum.
"Mereka digantung di penjara pusat," menurut sebuah pernyataan yang disiarkn oleh kantor berita negara Kuna seperti dinukil dari BBC, Rabu (25/1/2017).
Anggota kerajaan yang dieksekusi bernama Faisal Abudallah Al Jaber Al Sabah. Ia dihukum karena pembunuhan berencana dan kepemilikan ilegal senjata api. Al Sabah dinyatakan bersalah membunuh pangeran Kuwait lainnya pada tahun 2010.
Para tahanan dieksekusi lainnya termasuk warga negara dari Filipina, Mesir, Ethiopia dan Bangladesh. Mereka dihukum karena berbagai pelanggaran termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan dan pemerkosaan.
Di antara tahanan yang dieksekusi juga terdapat warga Kuwait bernama Nusra al-Enezi. Ia dihukum karena membakar tenda selama pesta pernikahan untuk suaminya yang menikahi istri kedua. Kebakaran itu menewaskan lebih dari 50 orang.
Dieksekusinya salah satu anggota kerajaan adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi. Namun tidak diketahui, berapa anggota keluarga kerajaan di negara-negara Teluk yang dipenjara atau dieksekusi. Kasus tersebut memberika bukti bahwa tidak ada orang yang kebal hukum.
(ian)