AS Ragukan Pembicaraan Damai Suriah di Astana
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) meragukan pembicaraan damai Suriah di Astana, Kazakstan akan menghasilkan kesepakatan yang bisa menghentikan perang di Suriah. Keraguan ini muncul setelah AS melihat hasil pembicaraan hari pertama.
Senator AS, Robert Menendez mengatakan, berdasarkan pembicaraan pada hari pertama pihaknya tidak melihat akan adanya sesuatu yang menjanjikan dalam pembicaraan tersebut.
"Laporan awal dalam pembicaraan Astana tampaknya tidak menjanjikan. Saya pasti berharap gencatan senjata terus berlangsung, tapi saya tidak yakin seberapa besar kenginan untuk mempertahankan itu (gencatan senjata)," ucap Menendez, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (24/1).
Dalam kesempatan itu, Menendez membahas mengenai hubungan AS-Rusia secara keseluruhan. Dimana menurutnya Washington dan Moskow pertama-tama harus menyatakan pandangan pada isu-isu seperti Suriah, Ukraina dan tempat-tempat lain di dunia agar hubungan kedua negara bisa membaik.
"Sebelum kita mulai terlibat dengan Rusia kita harus melihat apakah Rusia telah siap untuk kembali ke tatanan internasional dan kembali pada proses yang berbasis aturan yang kami tetapkan, yang terbukti telah bekerja dengan baik bagi dunia," tambah Menendez.
Senator AS, Robert Menendez mengatakan, berdasarkan pembicaraan pada hari pertama pihaknya tidak melihat akan adanya sesuatu yang menjanjikan dalam pembicaraan tersebut.
"Laporan awal dalam pembicaraan Astana tampaknya tidak menjanjikan. Saya pasti berharap gencatan senjata terus berlangsung, tapi saya tidak yakin seberapa besar kenginan untuk mempertahankan itu (gencatan senjata)," ucap Menendez, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (24/1).
Dalam kesempatan itu, Menendez membahas mengenai hubungan AS-Rusia secara keseluruhan. Dimana menurutnya Washington dan Moskow pertama-tama harus menyatakan pandangan pada isu-isu seperti Suriah, Ukraina dan tempat-tempat lain di dunia agar hubungan kedua negara bisa membaik.
"Sebelum kita mulai terlibat dengan Rusia kita harus melihat apakah Rusia telah siap untuk kembali ke tatanan internasional dan kembali pada proses yang berbasis aturan yang kami tetapkan, yang terbukti telah bekerja dengan baik bagi dunia," tambah Menendez.
(esn)