Negara Afrika Barat Bantah Beri Kekebalan pada Diktaktor Gambia
A
A
A
DAKAR - Negara-negara Afrika barat membantah telah menjalin kesepakatan dengan diktaktor Gambia, Yahya Jammeh yang saat ini sudah berada di pengasingan. Menteri Luar Negeri Senegal, Mankeur Ndiaye menegaskan tidak ada Kepala Negara anggota organisasi kerjasama Afrika barat atau ECOWAS yang menandatangani kesepakatan itu.
"Presiden Jammeh dan timnya mengarang sebuah deklarasi yang akan disahkan oleh ECOWAS, PBB dan Uni Afrika (UA) yang memberinya setiap jaminan, pada dasarnya impunitas. Deklarasi ini tidak ditandatangani oleh siapa pun," ucap Ndiaye seperti dilansir SMC pada Senin (23/1).
Komentar Ndiaye muncul setelah UA dan PBB menerbitkan deklarasi bersama dari tiga organisasi dengan tujuan mencapai resolusi damai untuk situasi politik di Gambia.
Di dalamnya disebutkan ketiga organisasi itu akan melindungi hak-hak Jammeh sebagai warga negara, pemimpin partai dan mantan Kepala Negara, untuk mencegah penyitaan properti milik Jammeh dan sekutu-sekutunya, dan untuk memastikan Jammeh akhirnya bisa kembali ke Gambia.
"Saya ingin membuat jelas semuanya, pada kenyataanya tidak ada Kepala Negara anggota ECOWAS yang memvalidasi dokumen ini," tukasnya.
Sementara itu, Presiden baru Gambia Adama Barrow mengeluhkan kondisi negaranya yang tidak punya uang setelah diktator Jammeh melarikan diri atau kabur. Barrow mengatakan, Gambia telah kehabisan sumber daya keuangan sebelum Jammeh melarikan diri.
“Menurut informasi yang kami terima, tidak ada uang di kas (negara),” kata Barrow
"Presiden Jammeh dan timnya mengarang sebuah deklarasi yang akan disahkan oleh ECOWAS, PBB dan Uni Afrika (UA) yang memberinya setiap jaminan, pada dasarnya impunitas. Deklarasi ini tidak ditandatangani oleh siapa pun," ucap Ndiaye seperti dilansir SMC pada Senin (23/1).
Komentar Ndiaye muncul setelah UA dan PBB menerbitkan deklarasi bersama dari tiga organisasi dengan tujuan mencapai resolusi damai untuk situasi politik di Gambia.
Di dalamnya disebutkan ketiga organisasi itu akan melindungi hak-hak Jammeh sebagai warga negara, pemimpin partai dan mantan Kepala Negara, untuk mencegah penyitaan properti milik Jammeh dan sekutu-sekutunya, dan untuk memastikan Jammeh akhirnya bisa kembali ke Gambia.
"Saya ingin membuat jelas semuanya, pada kenyataanya tidak ada Kepala Negara anggota ECOWAS yang memvalidasi dokumen ini," tukasnya.
Sementara itu, Presiden baru Gambia Adama Barrow mengeluhkan kondisi negaranya yang tidak punya uang setelah diktator Jammeh melarikan diri atau kabur. Barrow mengatakan, Gambia telah kehabisan sumber daya keuangan sebelum Jammeh melarikan diri.
“Menurut informasi yang kami terima, tidak ada uang di kas (negara),” kata Barrow
(esn)