Kecelakaan Kereta Maut di India, 36 Tewas
A
A
A
BHUBANESWAR - Setidaknya 36 orang tewas dan 50 luka-luka ketika sembilan gerbong kereta penumpang tergelincir di India timur pada Sabtu malam. Tragedi ini adalah yang terbaru terjadi di negara dengan jalur kereta yang luas dan rawan kecelakaan.
The Hirakhand kereta ekspres dari Jagdalpur ke Bhubaneswar tergelincir sekitar 23:20 dekat stasiun Kuneri, di negara bagian Andhra Pradesh, sekitar 30 km (18 mil) di luar kota Rayagada seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2017).
"Operasi penyelamatan ini hampir berakhir," kata J.P. Mishra, kepala humas di East Coast Railway, yang memiliki yurisdiksi atas wilayah di mana kecelakaan terjadi.
"Prioritas pertama kami adalah mengurus penumpang terluka dan memberikan mereka perawatan yang tepat dengan membawa mereka ke rumah sakit. Kami juga mencari ke semua gerbong untuk memastikan tidak ada tetap terdampar di dalamnya," katanya.
Mishra mengatakan penyebab gerbong kereta tergelincir belum bisa dipastikan. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase dan investigasi akan dilakukan. Sekedar informasi, wilayah terjadinya kecelakaan adalah salah satu di mana pemberontak Maois biasanya beroperasi.
Rekaman video dari upaya penyelamatan memperlihatkan anggota tim manajemen bencana dan penduduk setempat berusaha menyelamatkan penumpang yang terjebak dari jendela dan puing-puing gerbong. Mereka menggunakan ponsel untuk memberikan cahaya dimana bogie (roda kereta,red) kereta miring dari jalur kereta api dan puing-puing gerbong yang hancur berserakan di lokasi.
"Dari sembilan bogie yang tergelincir, tiga telah berubah dan jatuh keluar jalur. Sebagian besar korban luka dan tewas berasal dari tiga kompartemen kelas tidur," kata Inspektur lokal L.K.V. Polisi Ranga Rao.
Menanggapi kecelakaan ini, Ketua Menteri Andhra Pradesh, Chandrababu Naidu, mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. "Sedih rasanya mendengar kecelakaan kereta api di dekat Vizianagaram. Kami sedang menyelidiki alasan untuk kecelakaan," kata Naidu.
Perdana Menteri India, Narendra Modi melalui akun Twitternya menyebut peristiwa itu sebagai tragedi yang menyedihkan. Sementara Kementerian Perkeretaapian akan bekerja untuk memastikan bantuan dan operasi penyelamatan berlangsung cepat.
The Hirakhand kereta ekspres dari Jagdalpur ke Bhubaneswar tergelincir sekitar 23:20 dekat stasiun Kuneri, di negara bagian Andhra Pradesh, sekitar 30 km (18 mil) di luar kota Rayagada seperti dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2017).
"Operasi penyelamatan ini hampir berakhir," kata J.P. Mishra, kepala humas di East Coast Railway, yang memiliki yurisdiksi atas wilayah di mana kecelakaan terjadi.
"Prioritas pertama kami adalah mengurus penumpang terluka dan memberikan mereka perawatan yang tepat dengan membawa mereka ke rumah sakit. Kami juga mencari ke semua gerbong untuk memastikan tidak ada tetap terdampar di dalamnya," katanya.
Mishra mengatakan penyebab gerbong kereta tergelincir belum bisa dipastikan. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan adanya sabotase dan investigasi akan dilakukan. Sekedar informasi, wilayah terjadinya kecelakaan adalah salah satu di mana pemberontak Maois biasanya beroperasi.
Rekaman video dari upaya penyelamatan memperlihatkan anggota tim manajemen bencana dan penduduk setempat berusaha menyelamatkan penumpang yang terjebak dari jendela dan puing-puing gerbong. Mereka menggunakan ponsel untuk memberikan cahaya dimana bogie (roda kereta,red) kereta miring dari jalur kereta api dan puing-puing gerbong yang hancur berserakan di lokasi.
"Dari sembilan bogie yang tergelincir, tiga telah berubah dan jatuh keluar jalur. Sebagian besar korban luka dan tewas berasal dari tiga kompartemen kelas tidur," kata Inspektur lokal L.K.V. Polisi Ranga Rao.
Menanggapi kecelakaan ini, Ketua Menteri Andhra Pradesh, Chandrababu Naidu, mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban. "Sedih rasanya mendengar kecelakaan kereta api di dekat Vizianagaram. Kami sedang menyelidiki alasan untuk kecelakaan," kata Naidu.
Perdana Menteri India, Narendra Modi melalui akun Twitternya menyebut peristiwa itu sebagai tragedi yang menyedihkan. Sementara Kementerian Perkeretaapian akan bekerja untuk memastikan bantuan dan operasi penyelamatan berlangsung cepat.
(ian)