PM Inggris Jadi Tamu Negara Pertama Trump
A
A
A
WASHINGTON - Gedung Putih menyatakan, Perdana Menteri Inggris Theresa May akan menjadi pemimpin negara pertama yang melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pekan depan.
"Presiden akan menyambut pemimpin asing pertama pada hari Kamis, ketika PM Inggris Theresa May akan datang ke Washington pada hari Jumat," ucap juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer.
Namun, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/1), Spencer tidak memberikan penjelasan apakah May akan tiba di Washington pada Kamis dan melakukan pertemuan dengan Trump pada Jumat. Atau memang May tiba dan langsung melakukan dengan Trump pada Jumat depan.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Spencer juga mengatakan, selain May, kepala negara yang mungkin akan bertemu Trump dalam dekat adalah Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada tanggal 31 Januari mendatang.
Sedangkan pertemuan yang paling dinantikan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum terealisasi dalam waktu dekat. Kremlin kemarin baru mengatakan Putin telah bersedia melakukan pertemuan, tapi belum ada pembicaraan mengenai hal itu.
Selain itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut akan dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.
"Presiden akan menyambut pemimpin asing pertama pada hari Kamis, ketika PM Inggris Theresa May akan datang ke Washington pada hari Jumat," ucap juru bicara Gedung Putih, Sean Spicer.
Namun, seperti dilansir Reuters pada Minggu (22/1), Spencer tidak memberikan penjelasan apakah May akan tiba di Washington pada Kamis dan melakukan pertemuan dengan Trump pada Jumat. Atau memang May tiba dan langsung melakukan dengan Trump pada Jumat depan.
Sementara itu, di kesempatan yang sama Spencer juga mengatakan, selain May, kepala negara yang mungkin akan bertemu Trump dalam dekat adalah Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung pada tanggal 31 Januari mendatang.
Sedangkan pertemuan yang paling dinantikan antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin masih belum terealisasi dalam waktu dekat. Kremlin kemarin baru mengatakan Putin telah bersedia melakukan pertemuan, tapi belum ada pembicaraan mengenai hal itu.
Selain itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut akan dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkan pertemuan kedua pemimpin negara tersebut.
(esn)