Norwegia: Aksi Terorisme Tak Dapat Diterima
A
A
A
JAKARTA - Menteri Muda Urusan Luar Negeri Norwegia, Laila Bokhari menyatakan, terorisme biasanya didasari oleh tiga faktor, yakni ideologi, politik, atau agama. Meski demikian, apapun dasarnya, aksi terorisme pada faktanya adalah murni aksi kejahatan.
"Terorisme tidak pernah dapat ditoleransi. Tidak peduli apakah yang melatarbelakanginya adalah motivasi politik, ideologi, atau agama. Terorisme adalah kejahatan," kata Laila pada Kamis (19/1).
Dia menuturkan, ekstrimisme dan terorisme sejatinya berpusat di lima negara, yakni Irak, Afghanistan, Nigeria, Pakistan dan Suriah. Namun, situasi yang terjadi di lima negara itu lambat laut mulai menimbulkan ancaman bagi negara lain di dunia.
"Lebih dari 70 persen serangan teroris yang terjadi di lima negara, yakni Irak, Afghanistan, Nigeria, Pakistan dan Suriah. Namun, situasi di negara-negara itu mempengaruhi sejumlah besar negara-negara di semua benua," ucapnya.
"Ekstrimisme dan terorisme merupakan pendorong utama dari banyaknya konflik di dunia saat ini. Konflik ini merupakan kendala bagi pembangunan sosial dan ekonomi, dan kadang-kadang membuat kemunduran dari kemajuan dan pertumbuhan yang telah dicapai," tukasnya.
"Terorisme tidak pernah dapat ditoleransi. Tidak peduli apakah yang melatarbelakanginya adalah motivasi politik, ideologi, atau agama. Terorisme adalah kejahatan," kata Laila pada Kamis (19/1).
Dia menuturkan, ekstrimisme dan terorisme sejatinya berpusat di lima negara, yakni Irak, Afghanistan, Nigeria, Pakistan dan Suriah. Namun, situasi yang terjadi di lima negara itu lambat laut mulai menimbulkan ancaman bagi negara lain di dunia.
"Lebih dari 70 persen serangan teroris yang terjadi di lima negara, yakni Irak, Afghanistan, Nigeria, Pakistan dan Suriah. Namun, situasi di negara-negara itu mempengaruhi sejumlah besar negara-negara di semua benua," ucapnya.
"Ekstrimisme dan terorisme merupakan pendorong utama dari banyaknya konflik di dunia saat ini. Konflik ini merupakan kendala bagi pembangunan sosial dan ekonomi, dan kadang-kadang membuat kemunduran dari kemajuan dan pertumbuhan yang telah dicapai," tukasnya.
(esn)