Bandit Abu Sayyaf Culik Tiga Warga Indonesia
A
A
A
ZAMBOANGA - Kelompok bandit bersenjata Abu Sayyaf di Filipina menculik tiga anak buah kapal (ABK) Indonesia setelah kapal mereka diserang di wilayah perairan Sulu, perbatasan Filipina dan Malaysia. Militer Filipina pada Jumat (20/1/2017) telah mengonfirmasi tiga warga Indonesia oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut.
Komandan Komando Mindanao Barat (Westmicom), Mayor Jenderal Carlito Galvez Jr, mengatakan bahwa tentara Filipina telah menyelamatkan dua korban penculikan Abu Sayyaf. Namun dia juga menerima laporan bahwa tiga ABK Indonesia juga diculik kelompok bandit bersenjata itu pada hari Kamis.
Juru bicara Westmicom, Letnan Kolonel Raphael Alano, seperti dikutip Inquirer, mengatakan, para ABK Indonesia yang diculik Abu Sayyaf diketahui bernama Hamdan bin Salim, Subandu bin Sattu dan Sudarling Samansung. Nasib tiga warga Indonesia itu belum jelas.
Menurut Galvez, para korban penculikan Abu Sayyaf yang diselamatkan antara lain Esteban Janamjam, 49, asal General Santos City dan Dulce Almers, 50, dari Pantai Apo, Santa Cruz, Davao del Sur.
”Mereka berhasil diselamatkan di Indanan, Sulu. Mereka berada dalam penyekapan selama dua bulan,” ujar Galvez. Kedua sandera itu diculik pada 26 Oktober saat memancing di perairan Sulu.
Komandan Komando Mindanao Barat (Westmicom), Mayor Jenderal Carlito Galvez Jr, mengatakan bahwa tentara Filipina telah menyelamatkan dua korban penculikan Abu Sayyaf. Namun dia juga menerima laporan bahwa tiga ABK Indonesia juga diculik kelompok bandit bersenjata itu pada hari Kamis.
Juru bicara Westmicom, Letnan Kolonel Raphael Alano, seperti dikutip Inquirer, mengatakan, para ABK Indonesia yang diculik Abu Sayyaf diketahui bernama Hamdan bin Salim, Subandu bin Sattu dan Sudarling Samansung. Nasib tiga warga Indonesia itu belum jelas.
Menurut Galvez, para korban penculikan Abu Sayyaf yang diselamatkan antara lain Esteban Janamjam, 49, asal General Santos City dan Dulce Almers, 50, dari Pantai Apo, Santa Cruz, Davao del Sur.
”Mereka berhasil diselamatkan di Indanan, Sulu. Mereka berada dalam penyekapan selama dua bulan,” ujar Galvez. Kedua sandera itu diculik pada 26 Oktober saat memancing di perairan Sulu.
(mas)