Hary Tanoe Yakin Donald Trump Tak Punya Konflik Kepentingan
A
A
A
NEW YORK - Chairman & CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo menepis kekhawatiran para pejabat etik di Amerika Serikat (AS) bahwa Presiden terpilih Donald Trump rentan konfilk kepentingan. Para pejabat di AS sempat khawatir Trump terbentur konflik kepentingan karena dia berlatar belakang pengusaha dengan bisnis besar di luar negeri.
”Kami tidak membuat kesepakatan bisnis baru sejak Trump memutuskan ikut pemilihan presiden. Jadi, saya pikir tidak ada konflik kepentingan,” kata Hari Tanoesoedibjo (HT) dalam wawancaranya dengan Reuters di Trump International Hotel, Manhattan, Rabu waktu setempat atau Kamis (19/1/2017) WIB.
HT melayani wawancara sebelum melakukan perjalanan ke Washington untuk menghadiri pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada Jumat (20/1/2017) waktu AS.
”Konflik kepentingan terjadi jika setelah dia memenangkan pemilu dan kemudian kami memutuskan untuk menambah proyek lebih banyak. Di situlah kami sampai ke wilayah abu-abu,” ujarnya. ”Tapi, proyek kami benar-benar telah berlangsung jauh sebelum itu.”
HT sudah membuktikan jaminan itu. Ketika dirinya menerima undangan khusus untuk menghadiri pelantikan Presiden AS, bukan Donald Trump lagi yang datang menyambutnya. HT bersama istrinya, Liliana Tanoesoedibjo, menikmati diskusi bisnis dan makan siang dengan anak-anak Trump di New York.
Seperti Trump, HT yang berlatar belakang miliarder di Indonesia belakangan meminati dunia politik. Bedanya, dia memulai karier politiknya dari dasar dan kini berhasil mendirikan partai politik sendiri, yakni Partai Perindo (Persatuan Indonesia).
Ditanya perihal hubungan Indonesia dan AS di bawah kepemimpinan Trump, pebisnis kelahiran Surabaya ini yakin tidak akan ada perubahan yang berarti. Kalau pun ada, dia justru melihatnya sebagai tren positif bagi perdagangan dunia.
"Ketika AS bersikap terlalu keras dengan negara-negara besar lain, seperti China dan Eropa. Situasi ini akan memungkinkan negara-negara yang tertekan itu mencari lahan investasi baru, dan Indonesia berpotensi jadi tujuan investasi tersebut,” paparnya.
Senada yang disampaikan HT, Trump mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan membuat penawaran baru di luar negeri setelah dia terpilih sebagai Presiden AS. Bisnis Trump, kini dijalankan dua putranya, Donald Jr dan Eric.
”Kami tidak membuat kesepakatan bisnis baru sejak Trump memutuskan ikut pemilihan presiden. Jadi, saya pikir tidak ada konflik kepentingan,” kata Hari Tanoesoedibjo (HT) dalam wawancaranya dengan Reuters di Trump International Hotel, Manhattan, Rabu waktu setempat atau Kamis (19/1/2017) WIB.
HT melayani wawancara sebelum melakukan perjalanan ke Washington untuk menghadiri pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada Jumat (20/1/2017) waktu AS.
”Konflik kepentingan terjadi jika setelah dia memenangkan pemilu dan kemudian kami memutuskan untuk menambah proyek lebih banyak. Di situlah kami sampai ke wilayah abu-abu,” ujarnya. ”Tapi, proyek kami benar-benar telah berlangsung jauh sebelum itu.”
HT sudah membuktikan jaminan itu. Ketika dirinya menerima undangan khusus untuk menghadiri pelantikan Presiden AS, bukan Donald Trump lagi yang datang menyambutnya. HT bersama istrinya, Liliana Tanoesoedibjo, menikmati diskusi bisnis dan makan siang dengan anak-anak Trump di New York.
Seperti Trump, HT yang berlatar belakang miliarder di Indonesia belakangan meminati dunia politik. Bedanya, dia memulai karier politiknya dari dasar dan kini berhasil mendirikan partai politik sendiri, yakni Partai Perindo (Persatuan Indonesia).
Ditanya perihal hubungan Indonesia dan AS di bawah kepemimpinan Trump, pebisnis kelahiran Surabaya ini yakin tidak akan ada perubahan yang berarti. Kalau pun ada, dia justru melihatnya sebagai tren positif bagi perdagangan dunia.
"Ketika AS bersikap terlalu keras dengan negara-negara besar lain, seperti China dan Eropa. Situasi ini akan memungkinkan negara-negara yang tertekan itu mencari lahan investasi baru, dan Indonesia berpotensi jadi tujuan investasi tersebut,” paparnya.
Senada yang disampaikan HT, Trump mengatakan bahwa perusahaannya tidak akan membuat penawaran baru di luar negeri setelah dia terpilih sebagai Presiden AS. Bisnis Trump, kini dijalankan dua putranya, Donald Jr dan Eric.
(mas)