UEA Sebut RI Negara Kunci di Asia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Nahyan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara kunci di kawasan Asia. Hal ini disampaikan Sheikh Abdullah pada saat memimpin pertemuan Asian Cooperatioan Dialogue (ACD) yang berlangsung di Abu Dhabi.
Pernyataan itu terlontar ketika Sheikh Abdullah mengundang Mengeri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi untuk memberikan pernyataan resminya dalam pertemuan tersebut. Pernyataan ini disambut tepuk tangan oleh perserta pertemuan itu.
"Kini, saya akan mengundang Menlu dari negara yang merupakan teman sangat dekat dari negara-negara teluk. Negara yang merupakan pemain kunci di Asia, Menlu Indonesia, Ibu Retno," kata Sheikh Abdullah, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa (17/1).
Sheikh Abdullah dalam pertemuan tersebut sempat menyinggung beberapa inisiatif Indonesia di bidang energi, serta menyampaikan keberhasilan sekolah Green School Bali yang berhasil mendapatkan penghargaan Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan “Future Energy Prize 2017” untuk proyek energi terbarukan kategori sekolah.
Pertemuan ACD yang ke 15 ini sendiri dipimpin langsung oleh Sheikh Abdullah menyepakati dokumen Abu Dhabi Declaration, ACD Energy Action Plan 2017–2019 dan Concept Paper on Energy Water and Food Nexus untuk memberikan semangat pembaruan bagi ACD melalui fokus kerja sama pada sektor energi.
Pernyataan itu terlontar ketika Sheikh Abdullah mengundang Mengeri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi untuk memberikan pernyataan resminya dalam pertemuan tersebut. Pernyataan ini disambut tepuk tangan oleh perserta pertemuan itu.
"Kini, saya akan mengundang Menlu dari negara yang merupakan teman sangat dekat dari negara-negara teluk. Negara yang merupakan pemain kunci di Asia, Menlu Indonesia, Ibu Retno," kata Sheikh Abdullah, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Selasa (17/1).
Sheikh Abdullah dalam pertemuan tersebut sempat menyinggung beberapa inisiatif Indonesia di bidang energi, serta menyampaikan keberhasilan sekolah Green School Bali yang berhasil mendapatkan penghargaan Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan “Future Energy Prize 2017” untuk proyek energi terbarukan kategori sekolah.
Pertemuan ACD yang ke 15 ini sendiri dipimpin langsung oleh Sheikh Abdullah menyepakati dokumen Abu Dhabi Declaration, ACD Energy Action Plan 2017–2019 dan Concept Paper on Energy Water and Food Nexus untuk memberikan semangat pembaruan bagi ACD melalui fokus kerja sama pada sektor energi.
(esn)