Ketua DPR AS Jamin Rencana Deportasi Massal Trump Tak Terjadi
A
A
A
WASHINGTON - Ketua DPR atau Parlemen Amerika Serikat (AS) Paul Ryan memberikan jaminan bahwa rencana deportasi massal oleh Presiden terpilih Donald Trump tidak akan terjadi. Trump pernah berjanji mendeportasi sekitar 3 juta imigran tanpa dokumen setelah dilantik sebagai presiden.
Meski sama-sama dari Partai Republik, Ryan telah membuat komentar yang berseberangan dengan Trump di CNN. Komentar muncul saat dia mendengar curahan hati seorang ayah dan putrinya yang khawatir akan dideportasi.
Imigran ayah dan putrinya itu sudah lama tinggal di AS dan sudah mendapatkan manfaat dari program Deferred Action for Childhood Arrival (DACA). Tapi, janji Trump untuk mendeportasi massal imigran tanpa dokumen saat kampanye lalu membuat pria itu cemas.
”Saya bisa melihat Anda mencintai putri Anda, Anda adalah orang baik yang memiliki masa depan yang besar di depan mata Anda, dan saya berharap masa depan Anda di sini,” kata Ryan menanggapi curahan hati imigran itu, seperti dikutip IB Times, Sabtu (14/1/2017).
”Apa yang harus kami lakukan adalah menemukan cara untuk memastikan bahwa Anda bisa mendapatkan hak dengan legal, dan kami harus melakukan ini dengan cara yang baik sehingga karpet tidak ditarik keluar dari bawah Anda yang membuat keluarga Anda dipisahkan,” lanjut Ryan.
Ketika disinggung mengenai janji Trump soal deportasi massal, Ryan menjawab; ”Saya tahu, saya tahu. Tapi saya di sini untuk memberitahu Anda, di Kongres, itu tidak terjadi,” kata Ryan memberikan jaminan.
Saat ini diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa dokumen yang tinggal di AS. Data itu dimanfaatkan Trump saat kampanye untuk merebut simpati publik AS dengan rencana deportasi massal.
”Saya pikir kami harus datang dengan solusi untuk anak-anak (penerima manfaat) DACA. Dan itu sesuatu yang kami di Kongres dan tim transisi Trump kerjakan,” ujar Ryan. ”Apa solusi yang manusiawi?,” ujarnya.
Meski sama-sama dari Partai Republik, Ryan telah membuat komentar yang berseberangan dengan Trump di CNN. Komentar muncul saat dia mendengar curahan hati seorang ayah dan putrinya yang khawatir akan dideportasi.
Imigran ayah dan putrinya itu sudah lama tinggal di AS dan sudah mendapatkan manfaat dari program Deferred Action for Childhood Arrival (DACA). Tapi, janji Trump untuk mendeportasi massal imigran tanpa dokumen saat kampanye lalu membuat pria itu cemas.
”Saya bisa melihat Anda mencintai putri Anda, Anda adalah orang baik yang memiliki masa depan yang besar di depan mata Anda, dan saya berharap masa depan Anda di sini,” kata Ryan menanggapi curahan hati imigran itu, seperti dikutip IB Times, Sabtu (14/1/2017).
”Apa yang harus kami lakukan adalah menemukan cara untuk memastikan bahwa Anda bisa mendapatkan hak dengan legal, dan kami harus melakukan ini dengan cara yang baik sehingga karpet tidak ditarik keluar dari bawah Anda yang membuat keluarga Anda dipisahkan,” lanjut Ryan.
Ketika disinggung mengenai janji Trump soal deportasi massal, Ryan menjawab; ”Saya tahu, saya tahu. Tapi saya di sini untuk memberitahu Anda, di Kongres, itu tidak terjadi,” kata Ryan memberikan jaminan.
Saat ini diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa dokumen yang tinggal di AS. Data itu dimanfaatkan Trump saat kampanye untuk merebut simpati publik AS dengan rencana deportasi massal.
”Saya pikir kami harus datang dengan solusi untuk anak-anak (penerima manfaat) DACA. Dan itu sesuatu yang kami di Kongres dan tim transisi Trump kerjakan,” ujar Ryan. ”Apa solusi yang manusiawi?,” ujarnya.
(mas)