Trump Ledek Agen Mata-mata AS Jalankan Praktik Nazi

NEW YORK - Presiden terpilih Donald Trump “bertengkar” dengan agen mata-mata Amerika Serikat (AS) menyusul terbitnya materi skandal seksual Trump yang disebut-sebut dipegang Rusia sebagai alat kompromi. Trump menyebut mata-mata AS jalankan praktik Nazi karena curiga materi skandal itu dibuat mata-mata AS, bukan mata-mata Inggris.

Perseteruan Trump dan agen mata-mata AS terjadi hanya berselang sembilan hari sebelum dia dilantik sebagai presiden. Belum jelas, apakah Trump akan merombak habis-habisan dinas intelijen AS setelah perseteruan ini.

Trump sudah menegaskan materi skandal yang diklaim jadi alat kompromi dia dan Rusia adalah fiksi dan berita yang bersumber dari memo intelijen itu sepenuhnya “fake news” atau berita palsu. Pembuat materi itu diketahui agen mata-mata MI6 Inggris, Christopher Steele, yang kini melarikan diri karena ketakutan melihat reaksi Trump dan Rusia.

Baca:
Ketakutan, Agen MI6 Pembuat "Materi Kotor" Trump Melarikan Diri

Materi itu berisi praktik seksual menyimpang yang melibatkan Trump dan pekerja seks di Ritz Carlton Hotel di Moskow. Menurut memo intelijen itu, hotel di Moskow dipilih Trump untuk “dinajiskan” karena akan jadi tempat peristirahatan Presiden Barack Obama dan istrinya Michelle Obama saat kunjungan ke Moskow.

Partai Republik AS mengatakan bocoran data dari komunitas intelijen yang dijadikan berita oleh media-media AS dan Inggris tidak berdasar.

”Saya pikir itu memalukan, memalukan bahwa badan-badan intelijen diperbolehkan mengambil informasi yang ternyata begitu palsu dan palsu. Saya pikir itu memalukan, dan saya mengatakan bahwa itu sesuatu yang Nazi Jerman lakukan,” kata Trump dalam konferensi pers di Trump Tower, Manhattan, semalam, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/1/2017).