Pentagon: ISIS Perlihatkan Tanda-tanda Kekalahan di Mosul
A
A
A
WASHINGTON - Juru bicara Pentagon, Jeff Davis menyatakan, pihaknya melihat beberapa tanda-tanda yang mulai menunjukan kekalahan ISIS di Mosul. Beberapa tandanya adalah semakin berkurangnya serangan bom mobil, dan semakin banyaknya anggota ISIS yang keluar dari kota tersebut.
"Kami melihat semakin sedikit bom truk daripada yang kita biasa kita lihat sebelumnya di Mosul. Kami juga melihat anggota ISIS meninggalkan posisi mereka, mencoba untuk menghilang dan membuat jeda," kata Davis.
"Ini tanda-tanda mereka mulai mengakui kekalahan mereka yang semakin dekat," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (9/1).
Sebelumnya, Unit kontraterorisme Irak atau CTS menyatakan, mereka telah berhasil mencapai tepi timur sungai Tigris, yang berada di pinggiran Mosul. Tepian sungai Tigris adalah salah satu pintu masuk ke Mosul.
"CTS berusaha sekuat tenaga untuk bisa membuka jalan ke arah jembatan yang rusak parah akibat pertempuran di timur sungai Tigris," kata juru bicara CTS, Sabah al-Numan.
Numan menyatakan, pasukan CTS yang didukung oleh serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS), sempat terlibat bentrokan dengan ISIS di dekat situs bersejarah yang berada di tepian sungai Tigris.
"Kami melihat semakin sedikit bom truk daripada yang kita biasa kita lihat sebelumnya di Mosul. Kami juga melihat anggota ISIS meninggalkan posisi mereka, mencoba untuk menghilang dan membuat jeda," kata Davis.
"Ini tanda-tanda mereka mulai mengakui kekalahan mereka yang semakin dekat," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (9/1).
Sebelumnya, Unit kontraterorisme Irak atau CTS menyatakan, mereka telah berhasil mencapai tepi timur sungai Tigris, yang berada di pinggiran Mosul. Tepian sungai Tigris adalah salah satu pintu masuk ke Mosul.
"CTS berusaha sekuat tenaga untuk bisa membuka jalan ke arah jembatan yang rusak parah akibat pertempuran di timur sungai Tigris," kata juru bicara CTS, Sabah al-Numan.
Numan menyatakan, pasukan CTS yang didukung oleh serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat (AS), sempat terlibat bentrokan dengan ISIS di dekat situs bersejarah yang berada di tepian sungai Tigris.
(esn)