Dikepung Asap, Beijing Bentuk Polisi Lingkungan Baru
A
A
A
BEIJING - Pejabat pemerintah Ibu Kota China, Beijing, membentuk skuad polisi lingkungan baru dalam upaya untuk melawan kabut asap tebal yang melanda negara itu. Demikian laporan media pemerintah Negeri Tirai Bambu itu.
Menurut media pemerintah, Walikota Beijing mengatakan bahwa polisi lingkungan baru akan fokus pada barbekyu terbuka, pembakaran sampah, dan pembakaran katu, serta biomassa lainnya seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (8/1/2017).
Beijing dan puluhan kota di China menghabiskan hari-hari di musing dingin di bawah kabut asap tebal. Kabut asap berwarna abu-abu itu disebabkan terutama oleh ribuan pabrik pembakaran batu bara dan asap kendaraan yang tidak efisien.
Pemerintah China telah mengeluarkan peringatan resmi 'berbahaya' pada hari-hari terburuk dengan langkah-langkah darurat yang dapat mencakup mematikan jalan raya, membatasi kendaraan, atau meminta pabrik untuk mengurangi produksi. Namun, penegakan kebijakan ini tetap menimbulkan masalah.
Kementerian Lingkungan China pada pekan lalu mengakui bahwa tim inspeksi menemukan perusahaan yang melanjutkan produksi meskipun pemerintah telah menerbitkan larangan.
Menurut media pemerintah, Walikota Beijing mengatakan bahwa polisi lingkungan baru akan fokus pada barbekyu terbuka, pembakaran sampah, dan pembakaran katu, serta biomassa lainnya seperti dikutip dari Telegraph, Minggu (8/1/2017).
Beijing dan puluhan kota di China menghabiskan hari-hari di musing dingin di bawah kabut asap tebal. Kabut asap berwarna abu-abu itu disebabkan terutama oleh ribuan pabrik pembakaran batu bara dan asap kendaraan yang tidak efisien.
Pemerintah China telah mengeluarkan peringatan resmi 'berbahaya' pada hari-hari terburuk dengan langkah-langkah darurat yang dapat mencakup mematikan jalan raya, membatasi kendaraan, atau meminta pabrik untuk mengurangi produksi. Namun, penegakan kebijakan ini tetap menimbulkan masalah.
Kementerian Lingkungan China pada pekan lalu mengakui bahwa tim inspeksi menemukan perusahaan yang melanjutkan produksi meskipun pemerintah telah menerbitkan larangan.
(ian)