Trump Bilang Orang AS yang Anti-Rusia Adalah Bodoh
A
A
A
NEW YORK - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menegaskan bahwa menjalin hubungan dengan Rusia merupakan hal yang baik. Menurutnya, hanya orang bodoh yang akan berpikir menjalin hubungan dengan Rusia merupakan hal buruk.
Komentar Trump itu ditulis di Twitter melalui akunnya, @realDonaldTrump. Pernyataan Trump muncul setelah laporan intelijen AS menyebut Presiden Rusia Vladmir Putin sebagai pemberi perintah serangan cyber terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC) untuk mengganggu pemilu AS dengan tujuan memenangkan Trump.
“Memiliki hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk. Hanya orang bodoh orang atau orang-orang bodoh yang akan berpikir bahwa itu adalah buruk!,” lanjut Trump, yang dikutip dari akun Twitter Donald Trump, Minggu (8/1/2017).
“Ketika saya Presiden, Rusia akan menghormati kita jauh lebih banyak daripada yang mereka lakukan sekarang…,” lanjut Trump.
Menurut Trump negara AS sangat kuat dan sama sekali tidak ada bukti bahwa peretasan oleh hacker mempengaruhi hasil pemilu. ”Mesin voting tidak tersentuh!,” katanya.
Komentar Trump untuk membela Rusia bukan yang pertama kali muncul. Sebelumnya, Trump mengapresiasi sikap Putin yang tidak membalas pengusiran 35 diplomat Rusia oleh pemerintah Barack Obama atas tuduhan terlibat serangan cyber.
Bukannya membalas, Putin justru mengundang para diplomat AS dan keluarganya untuk berlibur Natal di Kremlin. Putin memilih fokus memperbaiki hubungan dengan AS yang akan dia rintis dengan Donald Trump.
Komentar Trump itu ditulis di Twitter melalui akunnya, @realDonaldTrump. Pernyataan Trump muncul setelah laporan intelijen AS menyebut Presiden Rusia Vladmir Putin sebagai pemberi perintah serangan cyber terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC) untuk mengganggu pemilu AS dengan tujuan memenangkan Trump.
“Memiliki hubungan baik dengan Rusia adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk. Hanya orang bodoh orang atau orang-orang bodoh yang akan berpikir bahwa itu adalah buruk!,” lanjut Trump, yang dikutip dari akun Twitter Donald Trump, Minggu (8/1/2017).
“Ketika saya Presiden, Rusia akan menghormati kita jauh lebih banyak daripada yang mereka lakukan sekarang…,” lanjut Trump.
Menurut Trump negara AS sangat kuat dan sama sekali tidak ada bukti bahwa peretasan oleh hacker mempengaruhi hasil pemilu. ”Mesin voting tidak tersentuh!,” katanya.
Komentar Trump untuk membela Rusia bukan yang pertama kali muncul. Sebelumnya, Trump mengapresiasi sikap Putin yang tidak membalas pengusiran 35 diplomat Rusia oleh pemerintah Barack Obama atas tuduhan terlibat serangan cyber.
Bukannya membalas, Putin justru mengundang para diplomat AS dan keluarganya untuk berlibur Natal di Kremlin. Putin memilih fokus memperbaiki hubungan dengan AS yang akan dia rintis dengan Donald Trump.
(mas)