Patung Jugun Ianfu Picu Ketegangan

Sabtu, 07 Januari 2017 - 21:46 WIB
Patung Jugun Ianfu Picu Ketegangan
Patung Jugun Ianfu Picu Ketegangan
A A A
BUSAN - Patung jugun ianfu (perempuan penghibur) yang berdiri di depan Konsulat Jenderal (Konjen) Jepang di Kota Busan, Korea Selatan (Korsel), akhir-akhir ini menuai protes dari Pemerintah Jepang. Kehadirannya mencoreng citra Jepang karena membuka luka lama perempuan penghibur Korsel untuk mengenang kebiadaban militer Kerajaan Jepang selama Perang Dunia II (PD II).

Ketegangan antara Jepang dan Korsel pun tak terelakkan. Sebagai bentuk keprihatinan serius, Jepang memanggil pulang dubes mereka di Seoul dan membekukan diskusi ekonomi. Mereka geram dan menyebut Korsel melanggar etika perjanjian yang salah satunya Jepang berjanji akan meminta maaf dan mendanai korban jugun ianfu.

Jugun ianfu ialah perempuan yang dipaksa menjadi budak seks di rumah bordil milik militer Jepang di Asia. Sekitar 40% jugun ianfu merupakan warga asli Jepang. Sisanya berasal dari Korsel, China, Thailand, Filipina, Myanmar, Vietnam, Malaysia, Singapura, Indonesia, dan penduduk Kepulauan Pasifik. Mereka diperlakukan tidak manusiawi.

“Kami sangat menyayangkan kasus ini. Kami sudah berulang kali meminta Korsel mengambil langkah tegas untuk mengatasi isu patung jugun ianfu di depan Konjen Jepang di Busan. Tapi, saat ini, situasinya tidak berubah. Karena itu kami mengambil keputusan ini,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga seperti dikutip AFP.

Patung perempuan remaja itu juga membuat Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe gusar. Di sela-sela sambungan teleponnya dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Biden, Abe meminta dukungan AS agar memediasi isu ini. Sebab dia tidak mau isu ini menggurita dan merusak hubungan antara Jepang dan Korsel. Tapi harapan Jepang untuk memindahkan patung jugun ianfu tersebut akan mendapat tantangan serius.

Setidaknya, jika Korsel bersikeras, Pemerintah Negeri Sakura itu harus meminta maaf terlebih dahulu terhadap korban jugun ianfu. Aktivis Korsel memperkirakan jumlah warga Korsel yang menjadi korban jugun ianfu sekitar 200.000 orang. Awalnya patung tersebut berada jauh dari Konjen Jepang. Namun situasinya berubah ketika acara napak tilas PD II menjamur di Asia.

Pemindahan itu hanyalah simbol kekecewaan masyarakat Korsel terhadap Jepang. Meski korban jugun ianfu akan diberi dana USD8,6 juta, mereka masih menilai dosa kekejaman militer Jepang tak bisa ditebus.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3762 seconds (0.1#10.140)