Dendam Geng di Penjara Brasil, 31 Napi Dibunuh Sebagian Dipenggal

Sabtu, 07 Januari 2017 - 07:22 WIB
Dendam Geng di Penjara...
Dendam Geng di Penjara Brasil, 31 Napi Dibunuh Sebagian Dipenggal
A A A
RIO DE JANEIRO - Geng narkoba First Command Capital (PCC) membunuh 31 narapidana (napi) di penjara Monte Cristo, negara bagian Amazon Roraima, Brasil, pada hari Jumat.
Pembunuhan massal dengan sebagian korban dipenggal itu sebagai balas dendam atas pembantaian 56 orang di penjara terpisah pada hari Minggu lalu.

Pembantaian oleh geng kriminal di penjara-penjara Brasil memicu kekhawatiran bahwa penjara di negara itu sudah dikendalikan geng-geng kriminal.

PCC itu sendiri jadi target pembantaian pada hari Minggu lalu penjara negara bagian Amazon Roraima. Pembantaian itu dianggap yang terburuk dalam lebih dari dua dekade.

Dalam video ponsel yang beredar luas di media sosial, anggota PCC memberikan penjelasan di sekitar tubuh napi yang dibunuh di luar ruang penjara.

”Anda membunuh saudara-saudara kami, bukan? Dengar, lihat apa yang akan terjadi pada Anda! Ini adalah balas dendam atas apa yang Anda lakukan pada saudara-saudara kami,” teriak anggota PCC yang menunjukkan puluhan mayat berbaring dengan genangan darah di sekitarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (7/1/2017).

Masih menurut video yang beredar, satu korban dengan kondisi bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek biru semula dibiarkan hidup di lantai. ”Kami punya satu (orang yang) hidup!", teriak anggota PCC sebelum anggota yang lain dari geng itu mengeksekusi penggal korban tersebut dengan pisau.

Otoritas Brasil mengklaim kerusuhan di penjara terbesar di Amazon Roraima sudah di bawah kendali pasukan elite polisi. Sebelumnya, pihak berwenang menyebutkan bahwa korban tewas dalam kerusuhan terbaru di penjara itu mencapai 33 orang hingga semalam. Tapi, data itu diklaim berkurang menjadi 31 orang.

Pejabat tinggi keamanan di Roraima, Uziel de Castro mengecam geng PCC sebagai biang kekerasan terbaru di penjara pada hari Jumat. Dia percaya sebagian besar narapidana yang tewas bukan anggota geng atau kelompok bertanggung jawab atas serangan pada hari Minggu lalu.

Menteri Kehakiman Alexandre Moraes bersikeras bahwa pemerintah sudah memiliki kontrol penuh terhadap sistem penjara Brasil.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0950 seconds (0.1#10.140)