Korsel Bersikukuh Sebar Sistem Rudal THAAD
A
A
A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) bersikukuh akan menyebar sistem anti rudal THAAD buatan Amerika Serikat (AS). Keputusan Seoul ini memperluas keretakan hubungan dengan tetangganya, China, yang telah mendesak untuk mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
"Penyebaran sistem anti rudal THAAD adalah ukuran berdaulat dan untuk pertahanan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel. Ia juga menekankan bahwa Seoul tidak akan membatalkan penyebaran sistem anti rudal itu.
Seoul juga telah memanggil duta besar China untuk memprotes dugaan tindakan balasan China atas keputusan Korsel menyebar sistem rudal THAAD. "Juru bicara jelas menunjukkan posisi pemerintah Korea terhadap isu-isu yang tertunda. Kami bertukar pendapat tentang isu THAAD, yang merupakan perhatian dari kedua pemerintah," kata juru bicara Kemlu Korsel seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/1/2017).
Selama beberapa bulan terakhir, Beijing telah bersikap sangat aktif terhadap kepentingan Korsel di China sejak memutuskan penyebaran sistem rudal THAAD. Beijing melarang siara program TV Korsel dan melarang artis pop Korsel tampil di program China. China juga telah menghapus subsidi mobil yang dilengkapi baterai buatan Korsel dan meluncurkan penyelidikan terhadap Lotte, raksasa ritel Korsel yang melakukan bisnis di negara itu.
Keputusan Korsel untuk menempatkan sistem anti rudal THAAD di semenanjung Korea terjadi pada musim panas lalu seiring ancaman serangan nuklir dari Korea Utara (Korut) terhadap tetangganya dan pangkalan militer AS di Guam. Selanjutnya, Korut terus melakukan uji coba teknologi militer baru yang menyimpang dari sanksi Dewan Keamanan PBB yang telah diperketat pada bulan Maret 2016.
"Penyebaran sistem anti rudal THAAD adalah ukuran berdaulat dan untuk pertahanan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Korsel. Ia juga menekankan bahwa Seoul tidak akan membatalkan penyebaran sistem anti rudal itu.
Seoul juga telah memanggil duta besar China untuk memprotes dugaan tindakan balasan China atas keputusan Korsel menyebar sistem rudal THAAD. "Juru bicara jelas menunjukkan posisi pemerintah Korea terhadap isu-isu yang tertunda. Kami bertukar pendapat tentang isu THAAD, yang merupakan perhatian dari kedua pemerintah," kata juru bicara Kemlu Korsel seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (6/1/2017).
Selama beberapa bulan terakhir, Beijing telah bersikap sangat aktif terhadap kepentingan Korsel di China sejak memutuskan penyebaran sistem rudal THAAD. Beijing melarang siara program TV Korsel dan melarang artis pop Korsel tampil di program China. China juga telah menghapus subsidi mobil yang dilengkapi baterai buatan Korsel dan meluncurkan penyelidikan terhadap Lotte, raksasa ritel Korsel yang melakukan bisnis di negara itu.
Keputusan Korsel untuk menempatkan sistem anti rudal THAAD di semenanjung Korea terjadi pada musim panas lalu seiring ancaman serangan nuklir dari Korea Utara (Korut) terhadap tetangganya dan pangkalan militer AS di Guam. Selanjutnya, Korut terus melakukan uji coba teknologi militer baru yang menyimpang dari sanksi Dewan Keamanan PBB yang telah diperketat pada bulan Maret 2016.
(ian)