Soal Suriah, Turki Kritik Keras Iran
![Soal Suriah, Turki Kritik Keras Iran](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2017/01/05/43/1168458/soal-suriah-turki-kritik-keras-iran-X7J-thumb.jpg)
Soal Suriah, Turki Kritik Keras Iran
A
A
A
ANKARA - Turki melemparkan kritikan keras terhadap Iran. Ankara menyatakan, Iran beserta kelompok yang mereka dukung terus melakukan pelanggaran terhadap gencatan senjata di Suriah.
Melansir Al Arabiya pada Kamis (5/1), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyerukan Iran untuk menghentikan pelanggaran, dan menekan milisi Syiah yang mereka dukung, serta pemerintah Suriah untuk menghentikan pelanggaran gencatan senjata di Suriah.
Iran, seperti diketahui, mendukung sejumlah kelompok di Suriah, salah satunya adalah Hizbullah dalam mendukung pemrintahan Suriah melawan pemberontak Suriah dan juga kelompok teroris seperti ISIS dan al-Nusra.
Sebelumnya, Cavusoglu juga mendesak pemerintah Suriah dan para pendukungnya untuk mengakhiri pelanggaran gencatan senjata, dan memperingatkan mereka sedang membahayakan pembicaraan yang direncanakan akan digelar di Astana bulan ini.
"Jika kita tidak menghentikan pelanggaran yang terus meningkat, proses Astana bisa gagal. Setelah gencatan senjata, kita melihat adanya pelanggaran," ucap Cavusoglu dalam sebuag pernyataan.
Melansir Al Arabiya pada Kamis (5/1), Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyerukan Iran untuk menghentikan pelanggaran, dan menekan milisi Syiah yang mereka dukung, serta pemerintah Suriah untuk menghentikan pelanggaran gencatan senjata di Suriah.
Iran, seperti diketahui, mendukung sejumlah kelompok di Suriah, salah satunya adalah Hizbullah dalam mendukung pemrintahan Suriah melawan pemberontak Suriah dan juga kelompok teroris seperti ISIS dan al-Nusra.
Sebelumnya, Cavusoglu juga mendesak pemerintah Suriah dan para pendukungnya untuk mengakhiri pelanggaran gencatan senjata, dan memperingatkan mereka sedang membahayakan pembicaraan yang direncanakan akan digelar di Astana bulan ini.
"Jika kita tidak menghentikan pelanggaran yang terus meningkat, proses Astana bisa gagal. Setelah gencatan senjata, kita melihat adanya pelanggaran," ucap Cavusoglu dalam sebuag pernyataan.
(esn)