Penyerang Klub Malam Istanbul Gunakan Kostum Santa Claus
A
A
A
ANKARA - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan membabi buta ke sebuah klub malam di Istanbul. Seorang saksi mengatakan pelaku menggunakan kostum Santa Claus saat melakukan aksinya.
Media Turki merilis rekaman CCTV untuk menunjukkan salah seorang di dalam klub mengenagakan kostum Santa. Tidak jelas apa tujuan penggunaan kostum tersebut atau itu merupakan salah satu motif lain dibalik serangan seperti dikutip dari Independent, Minggu (1/1/2017).
Setidaknya satu pria bersenjata memasuki klub malam Reina di Istanbul pada sekitar pukul 01:30 waktu setempat pada malam Tahun Baru, saat ratusan orang merayakan awal 2017. Pelaku diyakini telah menembak seorang polisi di luar klub malam sebelum masuk dan menembaki para pengunjung klub. Beberapa pengunjung klub melompat ke perairan selat Bosphorus untuk melarikan diri pembantaian.
"Dia menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 40 lainnya," kata Gubernur Istanbul, Vasip Sahin. Sahin menggambarkan penembakan itu sebagai serangan teroris tanpa membuat komentar apapun tentang siapa yang bertanggung jawab. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.
"Sayangnya (dia) menghujani peluru dalam cara yang sangat kejam dan tanpa ampun pada orang-orang yang tidak bersalah yang berada di sana untuk merayakan tahun baru dan bersenang-senang," kata Sahin.
Setelah setahun dihantam serangan mematikan, Turki memberlakukan keamanan yang sangat ketat di Istanbul dan kota-kota besar lainnya. Sekitar 17 ribu petugas diterjunkan di sejumlah kota, beberapa diantaranya menyamar sebagai Santa Claus, menurut kantor berita Anadolu.
Media Turki merilis rekaman CCTV untuk menunjukkan salah seorang di dalam klub mengenagakan kostum Santa. Tidak jelas apa tujuan penggunaan kostum tersebut atau itu merupakan salah satu motif lain dibalik serangan seperti dikutip dari Independent, Minggu (1/1/2017).
Setidaknya satu pria bersenjata memasuki klub malam Reina di Istanbul pada sekitar pukul 01:30 waktu setempat pada malam Tahun Baru, saat ratusan orang merayakan awal 2017. Pelaku diyakini telah menembak seorang polisi di luar klub malam sebelum masuk dan menembaki para pengunjung klub. Beberapa pengunjung klub melompat ke perairan selat Bosphorus untuk melarikan diri pembantaian.
"Dia menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 40 lainnya," kata Gubernur Istanbul, Vasip Sahin. Sahin menggambarkan penembakan itu sebagai serangan teroris tanpa membuat komentar apapun tentang siapa yang bertanggung jawab. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.
"Sayangnya (dia) menghujani peluru dalam cara yang sangat kejam dan tanpa ampun pada orang-orang yang tidak bersalah yang berada di sana untuk merayakan tahun baru dan bersenang-senang," kata Sahin.
Setelah setahun dihantam serangan mematikan, Turki memberlakukan keamanan yang sangat ketat di Istanbul dan kota-kota besar lainnya. Sekitar 17 ribu petugas diterjunkan di sejumlah kota, beberapa diantaranya menyamar sebagai Santa Claus, menurut kantor berita Anadolu.
(ian)